Sabtu, 02 Oktober 2010
Pesona yang Dilupakan
Sungai-sungai jaman dulu merupakan urat nadi perkembangan kota. Kita tengok berkembangnya kerajaan2 dan kota-kota dimulai dari sungai. Kerajaan Sriwijaya di Sungai Musi, Kerajaan Siak di Sungai Siak, perkembangan Jakarta dimulai disekitar Sungai Ciliwung, Bandung dengan Citarumnya, Kota Pontianak di Sungai Kapuas, Banjarmasin di Sungai Barito dll.
Sungai jaman dulu merupakan jalur utama transportasi dan pusat perdagangan karena ditunjang dengan pelabuhan, sehingga mati hidupnya kota sangat tergantung padanya.
Sungai merupakan sumber air minum kita, sungai merupakan mata pencarian bagi peternak ikan, sungai tempat hidup makhluk-makhluk air dan yang tergantung padanya. Sungai tempat bermain, berolahraga dan berekreasi bagi penduduk kota.
Jadi ingat lagunya Gesang : Bengawan Solo ......riwayatmu dulu......
Lain dulu lain sekarang, semakin kita mengandalkan transportasi darat semakin kita tinggalkan peran sungai. Kepentingan ekonomi sesaat telah melupakan peran ekologi sungai.
Sungai sekarang sudah tidak diperhatikan lagi, lihat saja fakta-fakta ini :
Sungai-sungai ini telah menjadi MCK terpanjang di dunia.
Sungai-sungai sudah menjadi tempat pembuangan sampah dari buangan sampah rumah tangga hingga sampah kota.
Sungai-sungai kita telah menjadi tempat buangan limbah bagi kegiatan industri (beberapa sungai telah mengandung COD dan BOD melebihi ambang batas bahkan mengandung Mercury)
Sungai-sungai telah menjadi sumber bencana banjir dan sumber penyakit.
Daftar ini akan semakin panjang kalau semakin kita abaikan sungai-sungai kita.
Waduh terbayang....
Indahnya sungai kita bila bangunan-bangunan di kota menghadap sungai, dan kita bisa kemana-mana dengan menyusuri sungai karena ada angkutan sungai.
Anak-anak kita berenang/ bermain di sungai dan kita berrekreasi keluarga di pinggir sungai.
Kita memancing sambil mendengarkan kicauan burung di pinggir sungai yang teduh dengan pepohonan.
Aquarium kita dapat diisi dengan ikan-akan eksotis yang langsung dapat kita ambil dari sungai atau dari peternak ikan hias.
Kita dapat mengkonsumsi ikan tanpa harus was-was ikannya sudah tarakumulasi limabah.
Kita dapat menjadi eksportir ikan hias terbesar didunia karena keaneka ragaman ikan kita terbesar di dunia dan para peternak ikan kita tidak was-was ikannnya mati karena limbah.
Kita tidak perlu kuatir dengan bencana banjir dan tidak perlu pusing-pusing kehabisan air bersih dimusim kemarau.
PLTA kita tidak perlu pusing-pusing memikirkan bagaimana ketersedian listrik di musim kemarau atau kita tetap akan dijamin ketersediaan sumber listrik yang cukup.
Mimpi kali ye....Tetapi kalau ini kita bisa jadikan menjadi mimpi kita bersama saya yakin ini dapat kita wujudkan.
Sungguh besar jasamu
Sampah selalu jadi masalah… ya kotor, bau, sumber penyakit dll yang harus segera dimusnahkan.
Tunggu dulu, ternyata sampah bisa memberi manfaat, lihat saja dari penelitian para ahli ternyata bisnis pemulung di Bantar Gebang menghasilkan putaran uang minimal Rp 1,5 miliar per hari. Bahkan jika produksi kompos dari sampah dilakukan secara optimal melalui sistem pabrikasi terpadu, dapat diperoleh devisa 897.000 dollar AS per hari atau setara Rp 7,62 miliar. Dalam setahun, bisnis ini menghasilkan 2,78 triliun rupiah melebihi 20 persen APBD DKI Jakarta! (Tumpukan Busuk Itu Beromzet Miliaran Rupiah, Kompas; Sabtu, 10 Januari 2004)
Bantar Gebang menjadi tempat menyambung hidup sekitar 6.000 pemulung dari pelbagai daerah minus di Jawa dan Sumatera. (Kompas; Sabtu, 10 Januari 2004)
Ternyata pemulung memberi peran peting dalam pengelolaan sampah, diperkirakan pemulung dapat mereduksi sampah hingga 20 % dari total sampah dan 80 % sampah an organik. Ini artinya pemulung bisa mengurangi beban TPA dan mengurangi biaya angkutan sampah yang dikelola PD Kebersihan.
Jadi bagi para pengelola sampah, libatkan para pemulung dalam pengelolaan sampah kota. Beri dia (kelompok organisasi pemulung) hak pengelolaan di tiap TPS, Insya Allah TPS akan bersih, TPA berkurang buangannya, biaya operasi kendaraan angkutan sampah berkurang dan pemerintah telah memberi lapangan kerja.
Terimakasih pemulung, kamu telah berjasa membantu mengurangi sampah kota, semoga bertambah sejahtera penghidupanmu kalau pemerintah ikut memperhatikan kehidupanmu.
Tunggu dulu, ternyata sampah bisa memberi manfaat, lihat saja dari penelitian para ahli ternyata bisnis pemulung di Bantar Gebang menghasilkan putaran uang minimal Rp 1,5 miliar per hari. Bahkan jika produksi kompos dari sampah dilakukan secara optimal melalui sistem pabrikasi terpadu, dapat diperoleh devisa 897.000 dollar AS per hari atau setara Rp 7,62 miliar. Dalam setahun, bisnis ini menghasilkan 2,78 triliun rupiah melebihi 20 persen APBD DKI Jakarta! (Tumpukan Busuk Itu Beromzet Miliaran Rupiah, Kompas; Sabtu, 10 Januari 2004)
Bantar Gebang menjadi tempat menyambung hidup sekitar 6.000 pemulung dari pelbagai daerah minus di Jawa dan Sumatera. (Kompas; Sabtu, 10 Januari 2004)
Ternyata pemulung memberi peran peting dalam pengelolaan sampah, diperkirakan pemulung dapat mereduksi sampah hingga 20 % dari total sampah dan 80 % sampah an organik. Ini artinya pemulung bisa mengurangi beban TPA dan mengurangi biaya angkutan sampah yang dikelola PD Kebersihan.
Jadi bagi para pengelola sampah, libatkan para pemulung dalam pengelolaan sampah kota. Beri dia (kelompok organisasi pemulung) hak pengelolaan di tiap TPS, Insya Allah TPS akan bersih, TPA berkurang buangannya, biaya operasi kendaraan angkutan sampah berkurang dan pemerintah telah memberi lapangan kerja.
Terimakasih pemulung, kamu telah berjasa membantu mengurangi sampah kota, semoga bertambah sejahtera penghidupanmu kalau pemerintah ikut memperhatikan kehidupanmu.
Atas Nama Cinta
Tika mata
Diuji manisnya senyuman
Terpamit rasa menyubur harapan
Dan seketika
Terlontar ke dunia khayalan
Hingga terlupa singkat perjalanan
Tersedar aku dari terlena
Dibuai lembut belaian cinta
Rela aku pendamkan
Impian yang tersimpan
Enggan ku keasyikan
Gusar keindahannya
Merampas rasa cinta
Pada Dia yang lebih sempuna
Bukan mudah
Bernafas dalam jiwa hamba
Dan ku cuba
Menghindarkan pesona maya
Kerna tak upaya ku hadapinya
Andai murka-Nya menghukum leka
Diatas nama cinta
Pada yang selayaknya
Kunafikan yang fana
Moga dalam hitungan
Setiap pengorbanan
Agar disuluh cahaya redha-Nya
Biar sendiri hingga hujung nyawa
Asal tak sepi dari kasih-Nya
Kerna sesungguhnya hakikat cinta
Hanya Dia yang Esa
Saratkan hati ini dengan cinta hakiki
Sehingga ku rasai
Nikmat-Nya
Syurga-Nya
Cinta-Nya
Langganan:
Postingan (Atom)