Selasa, 25 Desember 2007

Jelajahi nusantara dengan Berdebar-debar


Hari ini aku berada di Jambi ya….sebenarnya ingin berekreasi untuk menjelajahi kota jambi dengan sepuasnya, ingin mengetahui budaya dan kondisi kota jambi itu sendiri ya setidaknya mempunyai kenangan tersendiri di kota jambi ini. Dengan penjelajahan nusantara ini aku mempunyai cerita untuk anak cucu ku kedepan bahwa mereka mempunyai seorang ibu yang sudah ke berbagai kota di nusantara ini. Jelajahi nusantara dengan dunia kampus, itu motoku

Ya… dengan dunia kampus ini aku bias keberbagai daerah dan dunia mahasiswa ini aku mempunyai teman diberbagai daerah disetiap pelosok negri ini(ya…itu keinginan dan impian tersendri) yang ingin aku bangun dalam impian ku sendiri.Ya..aku juga ingnin mempunyai suami yang juga mempunyai hobby yang sama dengan ku yaitu Traveling. Bukan harta yang kita berikan kepada anak cucu kita nanti tapi ilmu dan pengalaman.

Jelajahi nusantra ini dengan penuh berdebar-debar. Kenapa tidak karena kita tidak mengetahui kondisi daerah yang ingin kita ijak. Rasa penasaran itu yang menjadi semangatku untuk selalu menjelajahi nusantara ini dan selalu melangkah untuk menambah wawasanku terhadap alam tanah airku.

Budaya dan kultur setiap daerah di nusantara ini sangat beranekaragam, unik dan menarik untuk diketahui. Bahasa setiap daerah terkadang ada yang sama tetapi bias saja artinya sangat berbeda jauh terkadang artinya tabu untuk diucapkan untuk daerah tertentu contohnya.

Dengan jelajahi ini aku bisa ceritakan pada teman-temanku yang belum sempat untuk jelajahi nusatara ini karena berbagai alasan. Walaupun badan ini terasa letih untuk berjalan hanya untuk mengunjungi tempat wisata atau menjadi kembagaan suatu daerah setempat, tapi menjadi kesenangan tersendiri untuk kami sang penjelajahi nusatara (ha..ha…)sok petualang!!!!.

Oh..Nusantara alam tanah airku…tunggu kedatanganku dengan penuh hati yang berdebar-debar dan penuh semangat untuk menjelajahimu.

Rasanya perjalanan ini akan sepi bila tidak ada tang menemani yaitu seorang teman.Ya seorang teman-temanku yang ada dsetiap pelosok negri ini,tapi akan sangat menyenangkan bila ditemani seorang pangeran seumur hidupku, mungkin perjalanan ini akan lebih menyenangkan plus indah(ha..ha..) biasa aku tukang hayal cap teri.

Ya itu semua hanya impian belaka. Menjelajahi dan seorang pangeran itu hanya hayalanku saja. Ya itu sebuah impian mungkin sekaligus kelemahanku karena tidak dapat menjelajahi tanah airku ini. Tapi impian itu ingin aku ujutkan tapi kapannn!!! Impian itu kan terjadi??????? Hanya Allah yang tau itu semua. Manusia hanya bisa menghayal dan berencana, tapi itu semua kita kembakikan lagi sang pemilik waktu.

Ikhwan tunduk di bawah air mata seorang akhwat

Ikhwah merupakan makhluk yang kuat dibandingkan kaum hawa baik fisik maupun keputusannya, semuanya harus sesuai yang dengan keinginannya tanpa harus memikirkan perasaan orang lain terkhusus kaum hawa.

Waktu itu ada pemetaan kader di Fakultas, setiap kader akan diprioritaskan kemasing-masing lembaga atau UKM yang ada di Kampus, dan itu semua sudah ada yang mengatur ya…..kalau kami bilang Orang-Orang langit yang mengatur. Setiap kader harus taat, distulah kita dilihat dengan mereka keTsiqohan jundi terhadap Qiyadah.

Walaupun kita merasa bahwa kita tidak kafa’ah disana. Ada beberapa kader yang Tsiqoh dengan Qiyadah, tp ada juga yang ingin berontak tapi tidak tahu mengadu kemana, karena Orang-Orang langit ini seperti angin he..he…keadaannya dirasakan, tapi tidak nampak. Namun ada juga yang kritis kebanyakkan orang-orang yang seperti ini selalu dicap pembangkang he…he…lucu ya…Orang yang seperti ini dia tidak akan menerima keputusan orang-orang langit, karena dia merasa tidak kafa’ah disana dan amanah ini akan pertanggung jawab di akhirat nanti

Kader ini adalah seorang akhwat yang cukup kritis, berani,dan kreatif ya…termasuk pentolan orang kampuslah. Dia mendatangi orang-orang langit yang khusus membahas masalah ini, sayangnya dia seorang ikhwah tapi dia tidak perduli tetap ingin bicarakan masalah ini.

Ketika itu siang hari di mushala Fakultas, ikhwah dan akhwat tersebut membicarakan masalah mereka di belakang hijab, akhwat ini didampingi seorang teman akhwat juga . Et tunggu dulu kita runut lagi kebelakang sebenarnya masalah akhwat ini apa???? Begini, akhwat ini tidak ingin di masukkan di BEM Universitas dia ingn dimasukkan di MPM Universitas, jadi akhwat ini bersikeras tidak mau ke BEM,Jadi…begitu ceritanya

Kembali lagi ke suasana mushala Fakultas. Ikhwah ini sudah panjang lebar mengatakan kenapa akhwat ini mesti ke BEM dan akhwat pun membantahnya, sehingga sampailah terjadi adu mulut. Sang ikhwah tetap dengan keputusannya, sang akhwat hanya bisa diam….dan diam…tiba-tiba air mata jatuh dan terdengar isak tangis.

Sang ikhwah mendengar itu semua merasa bersalah banget dan ia terdiam…..dan beberapa menit kemudia keluarlah kata dari sang ikhwah “Ukhti jangan menangis, ana tidak tahan lihat akhwat nangis” kemudian “kalau itu sudah keputusan ukhti, ukhti boleh disana”.

Ternyata sekeras apapun seorang ikhwah akhirnya akan tunduk di bawah air mata wanita, apakah yang membaca seperti itu juga…….????berarti ini menundukkan bahwa ikhwah juga manusia.


Sabtu, 22 Desember 2007

Ini yang Mesti Didiskusikan

        
  Dakwah merupakan kewajiban syar’i, ia juga merupakan kebutuhan masyarakat. Sayang sekali kita saat ini masih berkutat pada masalah kelebihan dan kekurangan suatu jamaah harokah. Masalah Indonesia tanah air kita begitu banyakyang harus diselesaikan meliputi: keamanan dan pelanggaran HAM di tengah masyarakat, kebebasan pers, perlindungan anak, pendidikan, krisis ekonomi yang semakin buruk, porstitusi yang kian marak. Busung lapar, kenaikkan harga barang-barang sembako, keadilan belum berpihak yang benar dimata hukum dll, masih begitu banyak persoalan tanah air kita yang harus kita pikirkan dan berikan solusi yang kongkrit kepada pemerintah.
             Mestinya itu yang harus kita jadi bahan diskusi sehingga didapat suatu solusi untuk bangsa kita yang tidak ada harga dirinya di mata dunia. Dengan diskusi-diskusi yang kita lakukan di milis ini, permasalahan bangsa ini sedikit terkurangi apalagi plus karya nyata yang kita lakukan kita di tengah masyarakat, tidak hanya diskusi tongkosong bunyi nyaringnya.Oke!!! masyarakat menunggu pikiran –pikirandan kerja nyata para intelektual bangsa ini.






Berujung dari Dunia Maya

Berujung Dari Dunia Maya

        Dunia maya, dunia yang luas tanpa batas, kita dapat berkenalan dengan saudara-saudara kita dberbagai belahan pelosok dunia Manfaat sebenarnya yang kita mesti ambil dari sebuah perkenalan.
           Kita,terutama ikhwan dan akhwat harus tetap waspada agar perkenalan ini tidak menjadi laknat yang justru akan mencelakan dan memerangkap kita kedalam lembah fitnah yang mengancam setiap aktivitas dakwah
           Semakin membesarnya dan meluasnya kerja dakwah akhir-akhir ini, menuntut berbagai strategi baru didalam melakukan aktivitas dakwah. Sehingga semakin terbuka dan bebasnya cara interaksi dan komunikasi para pelaku dakwah, juga sulit untuk dielakan.
Di dunia maya media untuk saling berkenalan diberbagai pelosok kalangan ikhwan dan akhwat yang bukan mahramnya semakin banyak, sehingga berujung tuntutan untuk “saling-salingan”pun muncul mengiringi perkembangan berkenalan. Awal Saling menasehati, saling berpesan-pesanan dan saling menolong, sehingga sampai saling sms, saling telepon, saling berjanji dan saling berkhalwat di dunia maya(astagfirullah semoga kita tidak sampai seperti itu!!). Hali itu tentu saja tidak terlepas dari alasan bahwa kita bersaudara dan ini semua berawal dari perkenalan di dunia maya.
           Tentunya alasan itu bisa dibenarkan, karena memang seorang saudara memiliki hak persaudaraan atas saudara lainnya. Tapi, kita juga mesti waspada agar “saling-salingan” tidak menyeret para ikhwan dan akhwat ke sebuah lembah yang jauh dari kemulian di mata Allah. Karena kalau kita mau jujur, dalam interaksi keduanya, sangat tipis sebenarnya membedakan mana yang murni ukhuwah islamiyah dengan mana yang interaksi berbumbu niat-niat lain.
Hanya diri kita sendiri dan Allah sajalah yang tau maksud sesungguhnya. Oleh sebab itu, kita harus banyak bertanya dan jujur pada diri kita sendiri. Chatting misalnya, bukankah chatting rindu bisa saja berjubah chatting ukhuwah atau dakwah???. Sehingga tidak salah bila dunia maya ini juga menjadi salah satu media mencari jodoh bagi aktivis dakwah.
          Sekiranya fenomena seperti ini memang banyak terjadi. Dan kita mesti menyadari bahwa ada batasan-batasan ikatan kekerabatan (mahram) diantara kita. Oleh sebab itu, kita perlu PEMURNIAN agar interaksi ikhwan akhwat itu betuk-betul interaksi da’wah tidak disekutui oleh niat lain.
          Afwan jiddan tulisan ini tidak maksud menggurui tapi untuk saling mengingatkan di antara kita dalam menghadapi fenomena yang berpeluang menjadi fitnah. Dan ingatlah, bahwa fihnah juga bisa berbunga di ranah-ranah kebaikkan. Wallahu’alam bisshawab.

Padang.23 September 2007
Ruang kos 2.5m x 2.5 m