Sabtu, 22 Desember 2007

Berujung dari Dunia Maya

Berujung Dari Dunia Maya

        Dunia maya, dunia yang luas tanpa batas, kita dapat berkenalan dengan saudara-saudara kita dberbagai belahan pelosok dunia Manfaat sebenarnya yang kita mesti ambil dari sebuah perkenalan.
           Kita,terutama ikhwan dan akhwat harus tetap waspada agar perkenalan ini tidak menjadi laknat yang justru akan mencelakan dan memerangkap kita kedalam lembah fitnah yang mengancam setiap aktivitas dakwah
           Semakin membesarnya dan meluasnya kerja dakwah akhir-akhir ini, menuntut berbagai strategi baru didalam melakukan aktivitas dakwah. Sehingga semakin terbuka dan bebasnya cara interaksi dan komunikasi para pelaku dakwah, juga sulit untuk dielakan.
Di dunia maya media untuk saling berkenalan diberbagai pelosok kalangan ikhwan dan akhwat yang bukan mahramnya semakin banyak, sehingga berujung tuntutan untuk “saling-salingan”pun muncul mengiringi perkembangan berkenalan. Awal Saling menasehati, saling berpesan-pesanan dan saling menolong, sehingga sampai saling sms, saling telepon, saling berjanji dan saling berkhalwat di dunia maya(astagfirullah semoga kita tidak sampai seperti itu!!). Hali itu tentu saja tidak terlepas dari alasan bahwa kita bersaudara dan ini semua berawal dari perkenalan di dunia maya.
           Tentunya alasan itu bisa dibenarkan, karena memang seorang saudara memiliki hak persaudaraan atas saudara lainnya. Tapi, kita juga mesti waspada agar “saling-salingan” tidak menyeret para ikhwan dan akhwat ke sebuah lembah yang jauh dari kemulian di mata Allah. Karena kalau kita mau jujur, dalam interaksi keduanya, sangat tipis sebenarnya membedakan mana yang murni ukhuwah islamiyah dengan mana yang interaksi berbumbu niat-niat lain.
Hanya diri kita sendiri dan Allah sajalah yang tau maksud sesungguhnya. Oleh sebab itu, kita harus banyak bertanya dan jujur pada diri kita sendiri. Chatting misalnya, bukankah chatting rindu bisa saja berjubah chatting ukhuwah atau dakwah???. Sehingga tidak salah bila dunia maya ini juga menjadi salah satu media mencari jodoh bagi aktivis dakwah.
          Sekiranya fenomena seperti ini memang banyak terjadi. Dan kita mesti menyadari bahwa ada batasan-batasan ikatan kekerabatan (mahram) diantara kita. Oleh sebab itu, kita perlu PEMURNIAN agar interaksi ikhwan akhwat itu betuk-betul interaksi da’wah tidak disekutui oleh niat lain.
          Afwan jiddan tulisan ini tidak maksud menggurui tapi untuk saling mengingatkan di antara kita dalam menghadapi fenomena yang berpeluang menjadi fitnah. Dan ingatlah, bahwa fihnah juga bisa berbunga di ranah-ranah kebaikkan. Wallahu’alam bisshawab.

Padang.23 September 2007
Ruang kos 2.5m x 2.5 m

Tidak ada komentar: