Sabtu, 02 Oktober 2010

Pesona yang Dilupakan


Sungai-sungai jaman dulu merupakan urat nadi perkembangan kota. Kita tengok berkembangnya kerajaan2 dan kota-kota dimulai dari sungai. Kerajaan Sriwijaya di Sungai Musi, Kerajaan Siak di Sungai Siak, perkembangan Jakarta dimulai disekitar Sungai Ciliwung, Bandung dengan Citarumnya, Kota Pontianak di Sungai Kapuas, Banjarmasin di Sungai Barito dll.
Sungai jaman dulu merupakan jalur utama transportasi dan pusat perdagangan karena ditunjang dengan pelabuhan, sehingga mati hidupnya kota sangat tergantung padanya.
Sungai merupakan sumber air minum kita, sungai merupakan mata pencarian bagi peternak ikan, sungai tempat hidup makhluk-makhluk air dan yang tergantung padanya. Sungai tempat bermain, berolahraga dan berekreasi bagi penduduk kota.

Jadi ingat lagunya Gesang : Bengawan Solo ......riwayatmu dulu......

Lain dulu lain sekarang, semakin kita mengandalkan transportasi darat semakin kita tinggalkan peran sungai. Kepentingan ekonomi sesaat telah melupakan peran ekologi sungai.
Sungai sekarang sudah tidak diperhatikan lagi, lihat saja fakta-fakta ini :
Sungai-sungai ini telah menjadi MCK terpanjang di dunia.
Sungai-sungai sudah menjadi tempat pembuangan sampah dari buangan sampah rumah tangga hingga sampah kota.
Sungai-sungai kita telah menjadi tempat buangan limbah bagi kegiatan industri (beberapa sungai telah mengandung COD dan BOD melebihi ambang batas bahkan mengandung Mercury)
Sungai-sungai telah menjadi sumber bencana banjir dan sumber penyakit.
Daftar ini akan semakin panjang kalau semakin kita abaikan sungai-sungai kita.

Waduh terbayang....
Indahnya sungai kita bila bangunan-bangunan di kota menghadap sungai, dan kita bisa kemana-mana dengan menyusuri sungai karena ada angkutan sungai.
Anak-anak kita berenang/ bermain di sungai dan kita berrekreasi keluarga di pinggir sungai.
Kita memancing sambil mendengarkan kicauan burung di pinggir sungai yang teduh dengan pepohonan.
Aquarium kita dapat diisi dengan ikan-akan eksotis yang langsung dapat kita ambil dari sungai atau dari peternak ikan hias.
Kita dapat mengkonsumsi ikan tanpa harus was-was ikannya sudah tarakumulasi limabah.
Kita dapat menjadi eksportir ikan hias terbesar didunia karena keaneka ragaman ikan kita terbesar di dunia dan para peternak ikan kita tidak was-was ikannnya mati karena limbah.
Kita tidak perlu kuatir dengan bencana banjir dan tidak perlu pusing-pusing kehabisan air bersih dimusim kemarau.
PLTA kita tidak perlu pusing-pusing memikirkan bagaimana ketersedian listrik di musim kemarau atau kita tetap akan dijamin ketersediaan sumber listrik yang cukup.


Mimpi kali ye....Tetapi kalau ini kita bisa jadikan menjadi mimpi kita bersama saya yakin ini dapat kita wujudkan.

Sungguh besar jasamu

Sampah selalu jadi masalah… ya kotor, bau, sumber penyakit dll yang harus segera dimusnahkan.
Tunggu dulu, ternyata sampah bisa memberi manfaat, lihat saja dari penelitian para ahli ternyata bisnis pemulung di Bantar Gebang menghasilkan putaran uang minimal Rp 1,5 miliar per hari. Bahkan jika produksi kompos dari sampah dilakukan secara optimal melalui sistem pabrikasi terpadu, dapat diperoleh devisa 897.000 dollar AS per hari atau setara Rp 7,62 miliar. Dalam setahun, bisnis ini menghasilkan 2,78 triliun rupiah melebihi 20 persen APBD DKI Jakarta! (Tumpukan Busuk Itu Beromzet Miliaran Rupiah, Kompas; Sabtu, 10 Januari 2004)
Bantar Gebang menjadi tempat menyambung hidup sekitar 6.000 pemulung dari pelbagai daerah minus di Jawa dan Sumatera. (Kompas; Sabtu, 10 Januari 2004)
Ternyata pemulung memberi peran peting dalam pengelolaan sampah, diperkirakan pemulung dapat mereduksi sampah hingga 20 % dari total sampah dan 80 % sampah an organik. Ini artinya pemulung bisa mengurangi beban TPA dan mengurangi biaya angkutan sampah yang dikelola PD Kebersihan.
Jadi bagi para pengelola sampah, libatkan para pemulung dalam pengelolaan sampah kota. Beri dia (kelompok organisasi pemulung) hak pengelolaan di tiap TPS, Insya Allah TPS akan bersih, TPA berkurang buangannya, biaya operasi kendaraan angkutan sampah berkurang dan pemerintah telah memberi lapangan kerja.
Terimakasih pemulung, kamu telah berjasa membantu mengurangi sampah kota, semoga bertambah sejahtera penghidupanmu kalau pemerintah ikut memperhatikan kehidupanmu.

Atas Nama Cinta




Tika mata
Diuji manisnya senyuman
Terpamit rasa menyubur harapan

Dan seketika
Terlontar ke dunia khayalan
Hingga terlupa singkat perjalanan
Tersedar aku dari terlena
Dibuai lembut belaian cinta

Rela aku pendamkan
Impian yang tersimpan
Enggan ku keasyikan
Gusar keindahannya
Merampas rasa cinta
Pada Dia yang lebih sempuna

Bukan mudah
Bernafas dalam jiwa hamba
Dan ku cuba
Menghindarkan pesona maya
Kerna tak upaya ku hadapinya
Andai murka-Nya menghukum leka

Diatas nama cinta
Pada yang selayaknya
Kunafikan yang fana
Moga dalam hitungan
Setiap pengorbanan
Agar disuluh cahaya redha-Nya


Biar sendiri hingga hujung nyawa
Asal tak sepi dari kasih-Nya
Kerna sesungguhnya hakikat cinta
Hanya Dia yang Esa

Saratkan hati ini dengan cinta hakiki
Sehingga ku rasai
Nikmat-Nya
Syurga-Nya
Cinta-Nya

Minggu, 11 Juli 2010

Laksamana Malahayati, Laksamana Wanita Indonesia yang Terlupakan




Bicara soal perempuan hebat, ada sedikit cerita tentang sosok perempuan lain yang berbeda generasi dari RA Kartini. Perempuan yang untuknya tidak ada lagu pujian. Pahlawan yang jarang disebut namanya. pahlawan yang tidak pernah diungkit sejarahnya. Laksamana perempuan pertama di dunia. Petarung garis depan. Pemimpin laskar Inong Balee yang disegani musuh dan kawan. Dialah Laksamana Malahayati.

Kisah Laksamana Malahayati walaupun tidak banyak, semua bercerita tentang kepahlawanannya. Pada saat dibentuk pasukan yang prajuritnya terdiri dari para janda yang kemudian dikenal dengan nama pasukan Inong Balee, Malahayati adalah panglimanya (suami Malahayati sendiri gugur pada pertempuran melawan Portugis). Konon kabarnya, pembentukan Inong Balee sendiri adalah hasil buah pikiran Malahayati. Malahayati juga membangun benteng bersama pasukannya dan benteng tersebut dinamai Benteng Inong Balee.

Karir militer Malahayati terus menanjak hingga ia menduduki jabatan tertinggi di angkatan laut Kerajaan Aceh kala itu. Sebagaimana layaknya para pemimpin jaman itu, Laksamana Malahayati turut bertempur di garis depan melawan kekuatan Portugis dan Belanda yang hendak menguasai jalur laut Selat Malaka.

Di bawah kepemimpinan Malahayati, Angkatan Laut Kerajaan Aceh terbilang besar dengan armada yang terdiri dari ratusan kapal perang. Adalah Cornelis de Houtman, orang Belanda pertama yang tiba di Indonesia, pada kunjungannya yang ke dua mencoba untuk menggoyang kekuasaan Aceh pada tahun 1599. Cornelis de Houtman yang terkenal berangasan, kali ini ketemu batunya. Alih-alih bisa meruntuhkan Aceh, armadanya malah porak poranda digebuk armada Laksamana Malahayati. Banyak orang-orangnya yang ditawan dan Cornelis de Houtman sendiri mati dibunuh oleh Laksamana Malahayati pada tanggal 11 September 1599.

Selain armada Belanda, Laksamana Malahayati juga berhasil menggebuk armada Portugis. Reputasi Malahayati sebagai penjaga pintu gerbang kerajaan membuat Inggris yang belakangan masuk ke wilayah ini, memilih untuk menempuh jalan damai. Surat baik-baik dari Ratu Elizabeth I yang dibawa oleh James Lancaster untuk Sultan Aceh, membuka jalan bagi Inggris untuk menuju Jawa dan membuka pos dagang di Banten. Keberhasilan ini membuat James Lancaster dianugrahi gelar bangsawan sepulangnya ia ke Inggris.

Ketika Negara-negara maju berkoar masalah kesetaraan gender terutama terhadap Negara berkembang dewasa ini, wilayah nusantara telah lama mempunyai pahlawan gender yang luar biasa. Laksamana perang wanita pertama di dunia.

Nama Malahayati saat ini terserak di mana-mana, sebagai nama jalan, pelabuhan, rumah sakit, perguruan tinggi dan tentu saja … nama kapal perang. KRI Malahayati, satu dari tiga fregat berpeluru kendali MM-38 Exocet kelas Fatahillah. Bahkan lukisannya diabadikan di museum kapal selam surabaya. di Pun demikian, entah kenapa tak banyak yang mengenal namanya. “Siapa sih Malahayati itu?” begitu sering kita dengar. Hanya ada jawaban, “Oh, dia itu Laksamana“.

Nama Keumalahayati atau Malahayati mudah ditemukan di literatur barat maupun China. Di Indonesia, dia memang tidak sepopuler Cut Nyak Dien, namun oleh peneliti barat, Malahayati disejajarkan dengan Semiramis, Permaisuri Raja Babilon dan Katherina II, Kaisar Rusia.

Laksamana Malahayati …. grande dame (perempuan yang agung). Pahlawan emansipasi yang terlupakan.




SUMBER: http://ndobos.com/archives/133id.wikiped...Malahayati

Sabtu, 10 Juli 2010

Akhwat jatuh cinta....???


Akhwat jatuh cinta..
Tak ada y aneh, mrk jg adalah manusia.
Bukankah cinta adalah fitrah manusia?
Tak pantaskah akhwat jatuh cinta?
Mereka jg punya hati dan rasa..

Tapi tahukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya?
Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu d wajah, tak ada buncah suka d dada..
Namun sebaliknya..
Ketika akhwat jatuh cinta..
Y mereka rasakan adalah penyesalan y amat sangat, atas sbuah hijab y tersingkap.
Ketika lelaki y tak halal baginya, bergelayut dlm alam fikirx, y mrk rasakan adalah ketakutan y bgt besar akan cinta y tak suci lg..
Ketika rasa rindu mulai merekah d hatinya, y mereka rasakan adalah kesedihan y tak terperih akan sbuah asa y tak semestinya..

Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu..
Yang ada adalah malam2 y d penuhi air mata penyesalan atas cintaNya y ternodai..
Yg ada adalah kegelisahan, krn rasa y salah arah..
Yg ada adalah penderitaan akan hati y mulai sakit..

Ketika akhwat jatuh cinta..
Bukan harapan u btemu y mrk nantikan, tapi y ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dr org tsb.
Tak ada kata2 cinta, dan rayu.. Y ada adalah kehawatiran y amat sangat akan hati y mulai merindukan lelaki y blm halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya..
Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah, kegelisahan d hatinya y tak mampu lg memberix ketenangan d wajahnya y dulu teduh..
Mrk akan terus berusaha mematikan rasa itu bagaimanapun caranya.. Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan mrk lakux..

Alangka kasihannya jika akhwat jatuh cinta.. Krn y ada adalah penderitaan..

Tapi ukhti.. Bersabarlah.. Jadikan ini ujian dr Rabbmu..
Matikan rasa itu secepatnya..
Pasang tembok pembatas antara kau dan dia..
Pasang duri dlm hatimu agar rasa itu tak tumbuh bersemai..
Cuci dgn air mata penyesalan akan hijab y tersingkap..
Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah padaNya..
Pupusx rasa rindu padanya dan kembalikan dlm hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu..

Ukhti.. Jangan khawatir kau akan kehilangan cintanya.. Krn bila memang kalian d takdirkan bersama, maka tak akan ada y dpt mencegah kalian bersatu..
Tp ketahuilah, bgm pun usaha kalian u bersatu, jika Allah tak menghendakix, maka tak akan pernah kalian bersatu..

Ukhti.. Bersabarlah.. Biarkan Allah y mengaturnya.. Maka yakinlah.. Semuanya akan baik-baik saja..

BERHIJABLAH


Assalamualaikum....
Bissmillahirrahmanirrahim.......
Wahai muslimah.....berhijablah!!
Sesungguhnya hijab menjagamu dari pandangan yang beracun. Pandangan yang berasal dari penyakit hati dan penyakit kemanusiaan. Hijab memutuskan darimu ketamakan yang berapi api.
Maka pakailah hijab. Berpeganglah pada hijab. Dan janganlah kamu tergoda oleh pengumbar fitnah yang bertujuan memerangi hijab atau mengecilkan dari bentuknya. Sebab ia ingin menjadikanmu jahat.

Sebagaimana firman Allah:
Sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh jauhnya (dari kebenaran). " (An-Nisaa': 27)

Dalam firman-Nya yang lain:
"Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, putra-putra saudara perempuan mereka. " (An-Nur: 31)

Dalam firman-Nya yang lain:
"Dan apabila kamu ada sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir (hijab). " (Al-Ahzab: 53)

Selasa, 29 Juni 2010

Untuk Pangeranku


Teruntukmu,,,,,,
Aq bersama semua baktiku yang tertunda,,,
Bersama sepotong cinta yang tak akan sempurna,,,

Untuk calon suamiku ,,,,
Izinkan bakti dan taatku melebur bersama senyummu,,,
Iiznkan cinta dan kehormatanku terpatri kuat untuk menjaga kehormatanmu,,,

Wahai calon suamiku ,,,,
Ketahuilah,,,
Bahwa aku wanita asing bagimu,,,
Nanti terangkanlah apa2 yang tidak kumengerti darimu,,,
Terangkanlah apa2 yang tidak tersukai darimu,,,
Agar istri solehah menjadi mahkota mendampingimu,,,
Untuk calon suamiku yang masih sibuk dalam kelelahanmu,,,
Ketahuilah bahwa aq selalu menunggumu,,,
Menunggu menjadi kendaraan yang nyaman buatmu,,,
Menjadi rumah yang lapang untukmu,,,
Menjadi penunjuk jalan yang lurus untukmu,,,
Menjadi penyejuk hatimu,,,

Dan Wahai engkau calon pengobat cintaku,,,
Bila nanti Allah rizkikan engkau untukku,,,
Maka semoga aku juga menjadi rizki mulia untukmu,,,
Bersama menyempurnakan hati dalam MahabahNya,,,
Menyemarakan dakwah dengan para Jundi2 Allah,,,
Aku bersama kesederhanaan yang terbalut takwamu,,,
Bersama menggapai perjuangan ini,,,
Yang karenamu,,,Allah semakin sayang padaku,,,

bejalan berteman rembulan


Berjalan sendirian dalam kegelapan malam
Bukankah itu yang biasa kulakukan
Kekelaman dalam kehidupan
Bukankah itu sering kulalui dalam kehidupan

Dalam kesendirian
Aku mendapat banyak pelajaran
Aku memiliki keberanian
Aku mendapat kekuatan

Bukankah aku selalu sendirian??
Tapi aku tidak kesepian karma Rabku slalu ada untukku
Dan sampai kapapun aku slalu ditemaniNya,,,,

Langkah kaki ini semakin jauh di kehidupan
Melangkah terus ke masa depan
Jauh mengarah pada tujuan
Tujuan apa di depan,,,,,
Akan kah kudapatkan seorang teman...
Ya, teman tuk melewati kehidupan...
Teman tuk mengahadapi badai kehidupan
Ya, seorang teman yang diberikan Rabbku,,,
Itu semua akan terjawab bila waktunya tiba,,,
Karna aku yakin Rabbku telah menyiapkan aku seseorang dan waktu yg tepat tuk ku,,

Jumat, 25 Juni 2010

AKHWAT FACEBOOKIYYAH


Dulu aku mengenalmu,
Sejak pertama komentar di statusmu,
Lalu kau balik komentar di statusku
Semua interaksi yang terkesan biasa
komentar yang semua biasa.

Suatu hari aku tersentak kaget,
Dengan statusmu yang sama dengan statusku,

Di wall mu dan di wall ku tertulis:
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu`” (QS. Al-Baqarah:75)

Aku lagsung koment, bilang kalau status kita sama,
Kau tampak biasa, aku pun sama

Beberapa hari berikutnya
Di wall ku tertulis:
“Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan dosa itu ialah sesuatu yang merisaukan dirimu dan kamu tidak senang bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)”

Kau langsung koment, status kita sama lagi,
Beberapa kali berikutnya begitu
Lagi dan lagi
Dan bukan hanya sekali dua kali

---------------------------------------------

Semakin lama kita semakin dekat
Interaksi seakan begitu padat
Dari situ aku mulai terpikat
Betapa hati ini seakan terikat


------------------------------------------
Yang begitu membuatku semakin kaget
Pada hari itu,
Handphoneku berdering, dari no. tanpa nama
Aku angkat…
Salam dari Suara ujung sana terdengar
Suara seorang ibu.

“Assalamu’alaikum.. Nak”,
“wa’alaikumsalam Bu,”

“Koq, suaramu seperti seorang perempuan Nak?”
“Aku memang perempuan Bu,”

Belakangan baru aku ketahui,
Bahwa itu Ibumu,
Yang nyasar ingin menelponmu
Tapi malah sambung ke no.ku

No. HP kita ternyata hanya berbeda satu angka,
Dan itu membuat ibumu nyasar menelponku.

Tidak tahu, apakah ini hanya kebetulan semata?
-----------------------------------
Sejak itu, obrolan berlanjut via HP.

Bercanda,
Berkenalan,
Aktifitas apa?
Kuliah di mana?
Jurusan apa?
Semester berapa?
Dan lain-lain..

.

Lagi - lagi aku terkesima
Jurusan kita ternyata sama

Aku semakin Tak mengerti, apakah ini masih di anggap kebetulan semata?
----------------------------
Beberapa hari berselang
Kau mulai mengurangi ritme interaksi kita
Aku tidak paham
Kau pun mulai diam
--------------------------------
Dalam perjalananku pulang kampung waktu itu
Malam ku sendiri tak terlelap
Dalam kereta,
Aku mencoba membuka akunmu

Tak bisa terbuka,
Ternyata kau meremove ku
Aku menangis,
Aku pun risau,
Apakah salah ku?
Mencoba untuk tetap tenang dalam tidurku

Mimpi…mimpi…
Mimpi yang membuatku bangun seketika
Di tengah malam itu



Perasaanku semakin tak enak,
Gemetar tubuhku,
mengetik SMS untukmu,
ku awali menanyakan sujud mu malam ini?
Dan menanyakan
Apa alasanmu meremove akunku?

Ku tunggu balasanmu
Tak ada

Akupun mendesak mu
Tolong dibalas
Agar aku bisa tenang
Agar aku bisa kembali bermimpi



-----------------------------

Cahaya pagi mulai menyapa
Menembus sela-sela ruang yang menerpa
Kau membalas SMS itu,
Kau bilang tidak ada apa-apa

Kau meminta ku
Untuk SMS seperlunya
Tanpa canda,
Tanpa sia-sia,
Tanpa ada kata percuma,

Waktu pun ikut berbicara
Tidak juga di atas jam 9 malam,
Tidak dini hari,
Tidak usah mengingatkan Sujud malammu

Kau bilang takut menimbulkan fitnah
termasuk untuk menetralisir perasaan
dan untuk meremove ku dari fikiranmu.



Aku sepakat dengan syaratmu.
Aku pun menangis sejadi-jadinya,
Ternayata selama ini aku begitu,



-------------------

Semua Akun FB ku, kau blokir
No.HP mu kau ganti
Semua celah kau tutup rapat

Tak ada komunikasi
Tak ada lagi interaksi

Aku memilih sepi,
memilih sendiri,
Sepi dalam tangisan mata
Sendiri dalam linangan gerimis jiwa



Tangisan tak tertahankan
Di sepertiga malam terkahir
Aku memohon ampunan
Ya Ghofar
Ya Syahiid

Ampuni Hamba-Mu ini
Saksikanlah gemuruh pengharapan
Pengampunan atas segala dosa

--------------------------

Wahai kau yang ada disana
Kini Aku akan menikah

Di hari pernikahanku nanti
Aku ingin kau datang
Sebagai penenang hatiku
Bahwa kau telah bahagia



Jika semua berjalan sesuai rencanamu
Seharusnya kau sudah menikah di bulan Syawal tahun lalu
Di bulan sebelumnya aku pernah menunggu
Menuggu akan ada telepon lagi dari ibumu
Tapi bukan karena nyasar
Tapi menunggu kabar dari ibumu
Bahwa kau kan melamarku

Tapi ternyata tidak
Hampa
Kosong
Tak bertuan

----------------------

Aku tahu,
Aku memang tidak pantas untukmu
Aku yang pernah mengotori hatimu
Maafkan aku

Karena kau pernah bilang :
“jika menginginkan sesuatu yang suci, maka harus di tempuh dengan jalan yang suci pula”

Wahai kau yang ada disana
Aku memang tidak pantas untukmu

Terimakasih atas semua

Kau lebih pantas dengan yang lebih terjaga juga

----------------------------


Kini Aku akan menikah

Menikah dengan orang yang belum pernah aku kenal sebelumnya
Semua aku serahkan pada kakak laki-laki tertuaku
Tanpa Ta’aruf
Tanpa Nazhar

Aku percaya pada kakakku untuk memilih yang terbaik untukku

Sejak kejadian itu
Aku putuskan semua interaksi dengan lawan jenis
Aku menjadi terlalu sensitife dengan mereka

Karena kau pernah bilang
“seorang yang mengaku dirinya hamba, tidak akan mengulangi kesalahan berulang-ulang kali”

-----------------------

Kini Aku Akan Menikah…

Maafkan aku menulis begini
Kau tak lagi mungkin membaca catatanku ini,
karena ternyata blokir lebih kejam dari remove
Dan memang bukan itu yang kuharapkan..



Ku hanya ingin mengingatkan pada yang lain,
sebagai pelajaran untuk semua
Just It..

---------------------------

karena Aku Akan Menikah




-----------selesai penukilan--------------

Komentar saya:

Inilah bahaya facebook dan internet secara umum. Hendaknya kita menjaga diri kita dari segala pintu fitnah.



Hati-hatilah dengan akhwat facebookiyyah.

Karena..

Barangkali Kau bisa mendapatkan istri dari sana...
Namun istrimu menyimpan laki-laki lain di hatinya....
Yaitu laki-laki yang pernah ada di friendlist facebooknya.....




Maka, jika kau tidak ingin seperti itu...
Hendaknya kita pun juga menjaga diri kita....
Dengan tidak bermudah-mudahan dengan lawan jenis....
Jangan latih diri kita tuk mengkhianati kekasih kita....
Dengan FB-an pada Wanita yang bukan mahram kita...



karena...

al-jazaa'u min jinsi al'amali....



hati-hatilah dengan kata-kata "bersayap"...
yang mungkin kita kontarkan....
atau akhwat lontarkan kepada kita...

Kata-kata saudari kita di atas adalah kata-kata "bersayap"....
yaitu kata-kata yang mengatakan "pergilah",
tetapi orang yang ditujunya akan membacanya "datanglah"...
Yang sebenarnya kita pun malu mambacanya....



Maka, seorang muslim yang baik adalah yang menjauhi fitnah yang merusak....
Ia tidak terlena dengan untaian kata-kata wanita....
tetapi terlena dengan kalamullah dan kalam nabi-Nya...

Ini Tulisan Panjang Amir ya ^_^, Afwan
Sumber:myquran

Sabtu, 19 Juni 2010

MiR@i........

Aku hanya insan biasa saja dimata manusia termasuk dirimu
Begitu banyak kekurangan yg ada padaku
Tolong lihat diriku dengan penuh kekurangan
Itukan kan melegakanku....

Terimakasih untuk seseorang yang telah mencintaiku dari sudut pandang yang indah
ku hargai itu sebuah fitrah manusia tapi ku mohon jangan menjadi sebuah beban untukmu

Ku hanya seorang wanita biasa yang hanya ingin menjadi luarbiasa dimata Allah
Cintai aku dengan sederhana, karena ku takut...takut...takut....cintamu menjadi benci dikemudian hari.

setiap tulis doa dan harapanmu bukan menjadi suatu kebanggaan untukku
Karena dicintai seorang laki-laki,tapi kesedihan berujung beban
Ku kan menunggu cinta yang hala darimu
demi MIRAI cinta kita didunia dan diakhirat dalam naungan cintaNya.

Cintai aku sederhana saja.........

Ku mohon

Kamis, 17 Juni 2010

maaf kan

bismillah...

Ya Rabb
Engkau Maha Mengetahui isi-isi hati ini dengan begitu detailnya
sehingga diriku tidak berani untuk berbohong kepadaMu
karena kutahu itu sama halnya aku membohongi diriku dan terhina dihadapanMU

ya Rabb
sampaikan salam cintaku untuknya karenaMu
ku harus selalu menjaga cinta ini murni dan suci yang mestinya Engkau perintahkan
Ku akan simpan selalu cinta ini dan kan ku berikan pada waktu dan cara yg indah

Ya Rabb
Ku pasrahkan diri karena ku tahu Engkau kan memberikan ku yang terindah untukku
Maafkan aku bukan aku tidak memberikan cinta ini,aku hanya ingin menjaga cinta ini indah dan membawa berkah untuk selamanya.....

Ya Rabb
Berikan ia ketabahan dan kesabaran akan cintanya padaku
Cintaku padaMu lebih besar dari cintaku padanya


Ya Rabb
Jagalah selalu perasaanku terhadapnya hingga waktunya
Jagalah selalu sikapku terhadapnya hingga waktunya
Aku hanya ingin cintaku padanya Halal dimataMu

Jumat, 11 Juni 2010

Stardas..........

Semakin panjang usia kita, semakin panjang pula catatan pengalaman hidup kita. Bagi mereka yang mau memetik pelajaran dari pengalamannya, maka pengalaman jadi kekayaan yang unik baginya.

Usia membawanya pada kebajikan. Sedangkan bagi mereka yang acuh, pengalaman tak lebih dari goresan di atas pasir pantai.

Usia tak menjamin apa-apa selain ketuaan baginya. Meski kita sama-sama dinaungi oleh langit yang sama; meski kita sama-sama diterangi oleh cahya matahari yang sama;

meski kita sama-sama digelapi oleh malam yang sama, namun kita tak pernah sama dalam mencerap semua itu.

Kita melihat cakrawala dari ketinggian yang berbeda. Kita melangkah di jalan setapak dengan bobot yang berbeda.Kita mengisi ruang dan waktu ini dengan besar tubuh yang berbeda pula. Maka, meski kita lahir di bumi yang satu, namun kita hidup di dunia yang berbeda-beda. Kita mempunyai sidik dunia pikiran yang tak sama bagi setiap orang.

Keunikan itu takkan banyak berarti bila tak menjadi kekayaan bagi kita. Dan, kekayaan itu tak banyak bermakna bila tak membuat diri kita semakin bijak bestari.

Kamis, 10 Juni 2010

Benarkah millatfacebook buatan pakistan???







“ teman- teman semua, hapus akun FB kita, saatnya hijrah ke MFB (MillatFacebook), yang di buat oleh pemuda Pakistan untuk umat Islam”

Begitulah potongan pesan yang kuterima pagi ini,. Awalnya bingung, apa maksud SMS dari temanku itu. Setelah dapat signal Wifi di STIS AL AZHAR MAKASSAR, kubuka akun facebook-ku. Mungkinkah ini seruan meninggalkan FB sehubungan dengan kasus Kapal Mavi Marmara?
Tak lama kemudian, aku cek inbox FB, ternyata ada pesan serupa.
“ Assalamu'alaikum... Saya mengajak teman2 yg tergabung dalam Grup ini, membuat akun di MFB, jejaring sosial yg ditemukan oleh Sodara kita seorang Muslim dari Pakistan, karena seperti yg kita tahu bahwa facebook adalah jejaring sosial buatan Yahudi...”

Ehm… tunggu dulu…..
Sebelum menghapus akun FB, kucoba mengunjungi situs yang dimaksud. Sepertinya servernya belum maksimal, masih lambat loading. Segera kutinggalkan tanpa membuat akun di sana.

Apa benar, itu situs jejaring sosial buatan pemuda muslim?

Teman- teman yang mengirimiku pesan juga tak bisa memberikan data yang valid, minimal data diri pembuat situs tersebut.

Tanpa berpikir panjang, otakku beraksi. Akan kucoba cari tahu tentang situs tersebut, dengan cara paling sederhana, melakukan Proof of Concept dengan melakukan penetrasi terhadap server nya. Metode yang digunakan, DNS Locator, IP viewer location dan comment ping dari cmd.

Pertama, untuk millatfacebook.com (double L) yang katanya dari Pakistan

Ini hasilnya setelah ping dari cmd :

Microsoft Windows [Version 6.1.7600]
Copyright (c) 2009 Microsoft Corporation. All rights reserved.
C:\Users\Free Palestine>ping millatfacebook.com
Pinging millatfacebook.com [204.61.223.84] with 32 bytes of data:
Reply from 204.61.223.84: bytes=32 time=383ms TTL=47
Reply from 204.61.223.84: bytes=32 time=379ms TTL=47
Ping statistics for 204.61.223.84:
Packets: Sent = 2, Received = 2, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 379ms, Maximum = 383ms, Average = 381ms
Control-C
^C
C:\Users\Free Palestine>

Dari sini didapatkan IP Address: 204.61.223.84

Lalu, metode selanjutnya, dengan melakukan trace pada IP Addres tersebut. Bagaimana caranya? Bisa teman- teman coba memasukkan IP Addres nya disini
Dan berikut hasilnya:

IP Address: 204.61.223.84
Hostname: node-lb0.millatbook.com
IP Country: United States
IP Country Code: USA
IP Continent: North America
IP Region: Texas
Guessed City: Friendswood
IP Latitude: 29.5141
IP Longitude: -95.1903
Organization: Lakota Data Center LLC
ISP Provider: Lakota Data Center LLC

Kedua, dengan metode yang sama, untuk milatfacebook.com / joinpk.com (L nya satu)

Berikut hasilnya :

IP Address: 64.202.189.170
Hostname: pwfwd-v01.prod.mesa1.secureserver.net
IP Country: United States
IP Country Code: USA
IP Continent: North America
IP Region: Arizona
Guessed City: Scottsdal
IP Latitude: 33.6119
IP Longitude: -111.8907
Organization: GoDaddy.com
ISP Provider: GoDaddy.com


Ketiga, sebagai perbandingan, situs asli facebook.com (milik mark zuckerberg)

Berikut hasilnya :

IP Address: 69.63.189.16
Hostname: www-11-01-ash2.facebook.com
IP Country: United States
IP Country Code: USA
IP Continent: North America
IP Region: California
Guessed City: Palo Alto
IP Latitude: 37.4429
IP Longitude: -122.1514
Organization: Facebook
ISP Provider: Facebook

BAGAIMANA ? MASIH PERCAYA MILLATFACEBOOK BERASAL DARI PAKISTAN ?
SAMPAI SEKARANG PUN SAYA TIDAK TAHU SIAPA YANG MENDIRIKAN, SAYA HANYA TAHU BAHWA ITU SERVERNYA ADA DI AMERIKA, HANYA BEDA NEGARA BAGIAN DAN BOLEH JADI MILIK SATU PERUSAHAAN YANG SAMA DENGAN FACEBOOK (bingung mode: On )

Oh iya, Indonesia juga punya jejaring sosial loh, namanya KOPROL.
BENARKAH PUNYA INDONESIA ? Kita lihat hasilnya

IP Address: 180.233.199.240
Hostname: 180.233.199.240
IP Country: Korea, Republic of
IP Country Code: KOR
IP Continent: Asia
IP Region:
Guessed City:
IP Latitude: 37
IP Longitude: 127.5
Organization:

Hmmm….. situs jejaring sosial koprol.com ternyata servernya bukan di Indonesia, tapi di Republik Korea.

Ini contohnya untuk site yang memang berasal dari negara kita, INDONESIA. Saya ambil contoh situs koran Republika
Hasilnya memang benar berasal dari Indonesia, ternyata IP Locator nya benar.

IP Address: 118.82.8.132
Hostname: 118.82.8.132
IP Country: Indonesia
IP Country Code: IDN
IP Continent: Asia
IP Region: Jakarta Raya
Guessed City: Jakarta
IP Latitude: -6.1744
IP Longitude: 106.8294
Organization: PT. Digital Wireless Indonesia
ISP Provider: PT. Digital Wireless Indonesia

TRUS, SOLUSINYA SEPERTI APA ?

Mungkin sebaiknya kosongkan info profil FB, MFB, apapun situsnya terutama aktivitas organisasi kita. CIA dan Mossad sedang gencar mengumpulkan data-data peribadi untuk kemudian dipetakan. Kita tidak tahu apa yang akan mereka lakukan selanjutnya."

Semoga info ini bermanfaat.



NB: Untuk millatfacebook.com ternyata nggak punya hosting sendiri, tapi beli di Lakota Data Center, LLC, Perusahaan web hosting punya Amerika, tepatnya di Texas.. (sama aja bohong, kalaupun buatan orang Pakistan, databasenya juga masuk ke Amerika)

update tanggal 10 Juni 2010 Pkl. 15.01 WITA:
Cara paling mudah mengetahui IP Address dan lokasi website, kunjungi http://www.domainwhitepages.com/ dan masukkan alamat situs atau website.

WARNING: Info menarik, dari pada browsing di google tentang video mesum artis mendingan luangkan waktu untuk membaca info di http://tinyurl.com/infokeren2010


Ini hanya trik sederhana untuk mengetahui Negara asal penyedia situs tersebut. Percaya atau tidak, itu tergantung teman- teman.


Sebelum teman- teman meninggalkan blog ini, mohon komentarnya dan setelah itu silahkan baca bonus info untuk teman- teman, silahkan klik di sini

Happy Blogging !!!

Cyber Moslem07


by : http://diaryaktivis.blogspot.com

Rabu, 09 Juni 2010

wanita modern dan busana

Katakan padaku
Untuk apa busana wanita diciptakan
bila wanita hanya menyukai secuil saja darinya

Katakan padaku
Yang manakah fungsinya busana wanita
Menutupi ataukah membukai

Katakan padaku

Manakah yang lebih modern
Wanita purba dengan secarik kulit kayu
ataukah Kylie Minogue
dengan sejumput kain yang nyaris sama lebar
cepat katakan
Aku sungguh ingin tahu!

Sabtu, 29 Mei 2010

Matinya Aktivis Di Tangan Finansial

by: Lia muliana rozana

Sering kita temukan banyaknya aktivis yang bergerak di berbagai bidang. Ketika kita lihat sepak terjangnya di dunia dakwah, dengan analisanya terhadap sebuah permasalahan, kemampuannya dalam melobi hingga kerja dakwah menjadi sedemikian lancarnya, sehingga segala prediket menempel di pundaknya. Semua orang bertepuk tangan bangga padanya. Orator handal, motivator dahsyat dan tetek bengek lainnya. Setiap dia bertemu dengan orang tidak ada yang mengenalnya. Bahkan siapa yang pernah bersalaman dengannya, kenal dengannya, atau dikenal olehnya menjadi begitu bangga. Bangga dikenal oleh seorang yang terkenal.
Di bidang akademik, mungkin dia bukanlah orang yang menonjol, namun karena sikapnya yang supel dan menyenangkan menjadikannya orang yang terkenal juga. Banyak dosen yang senang karena daya analisa dan kekritisannya.
Pokoknya dengan seabrek-abrek aktivitas tak membuatnya kendor. Bahkan dalam jenjang amanah, mungkin dia termasuk orang yang mengalami percepatan. Cepat diperhitungkan, cepat diberi amanah dengan jabatan lumayan berat, cepat segala-galanya.
Dari segi ruhiyah, mungkin dia adalah orang bisa dianggap terjaga. Qiyaumul lail hampir tak pernah dilewatkannya. Shalat-shalat sunnah lainnya jarang tidak dilaksanakannya, meskipun dengan alasan apapun, tetap diusahakannya.
Intinya, dia secara kasat mata adalah orang yang sangat dijadikan contoh dan tauladan dan menjadi profil idola bagi banyak aktivis lain. Menjadi tokoh dakwah yang cukup diperhitungkan karna kerja dakwahnya. Semua waktunya benar-benar dipersembahkan untuk dakwah semata.
Alhasil, semakin banyaklah amanah yang sampai kepadanya, yang tak ingin dan tak mungkin ditolaknya. Bahkan, ada seorang ikhwan pemuja beliau berkata, jika ada yang akan keluar dari wajihah dakwah ini, maka dia adalah orang yang terakhir melakukannya. Begitu besar kepercayaan yang ditimbulkannya di hati para da'i yang lain.
Namun lambat laun, namanya mulai hilang dari peredaran. Amanah yang sedang diembannya, sedikit demi sedikit ditinggalkannya. Rapat-rapat yang sering menjadi makanannya sehari-hari mulai jarang dimakannya. Mungkin karna kehilangan nafsu makan kali ya, semua orang jadi kebingungan. Kemana perginya sang idola di kampus juga lama tak kelihatan. Aktivitasnya di lembaga luar kampus pun sudah lama di tinggalkannya. Semua orang kehilangan.. semuanya kecewa..terutama para aktivis yang berhasil di kadernya.
Usut punya usut, terdengarlah kabar kalau si akhi punya kendala finansial. Keuangan yang menyebabkannya memilih untuk tidak melanjutkan aktivitas dakwahnya dan mulai berkarya untuk maisyah.. memilih menjauh dari komunitas yang akrab dengannya selama ini.. memilih untuk menutupi permasalahannya dan menghindar dari orang-orang yang begitu menyayanginya.
Mungkin fenomena di atas, tidak sekali dua kali kita dengar dan lihat sendiri. Bisa jadi kita adalah salah satu orang yang sedang mengalaminya, atau sahabat terdekat kita yang sedang mengalaminya.
Terkadang, kita salah dalam mengartikan kata aktivis. Apakah aktivis itu melulu orang yang mampu berperan di lembaga dakwah, bersedia mengorbankan harta, benda dan raganya hanya untuk lembaga tersebut? Apakah aktivis itu adalah orang hanya melulu memikirkan masalah ummat dan mengabaikan masalah dirinya?
Apakah aktivis merupakan sosok lilin yang akan menerangi orang di sekitarnya namun membakar habis dirinya dan akhirnya hilang tak berbekas?
Apakah aktivis itu adalah seorang manusia berbadan tivis, kantong tivis, IPK tivis...

Tidak!!! justru aktivis merupakan seorang yang memiliki keahlian lebih dibanding 'manusia biasa'.
Justru aktivis merupakan seorang yang memiliki inovasi dan kreativitas lebih tinggi untuk menjadi 'pencipta' sesuatu, bukan pengisi yang sudah ada.
Memiliki kemampuan 'menciptakan' bukan malah menjadi pesuruh dari suatu lembaga atau organisasi finansial.
Justru seharusnya dialah trendsetter, bukan follower...

itulah aktivis sejati...
dialah lampu penerang, bukan sekedar lilin. melainkan lampu yang memiliki asupan energi yang selalu membuatnya terang dan menerangi..

aktivis seperti apakah ukhti atau akhi???? Sanggupkah antum wa antunna syahid justru bukan di medan pertempuran, tapi justru di tangan finansial..
Bukankah Allah menyukai muslim yang kuat???
Kuat fisik, kuat finansial, kuat dalam arti kemanusiaannya...

Senin, 24 Mei 2010

Memotivasi diri untuk Semangat Berdakwah


Tausiyah ini sebenarnya bukan hanya untuk akhwat saja tetapi boleh juga untuk ikhwan kerana ikhwan dan akhwat sama-sama mengemban kewajipan untuk berdakwah dan keduanya sama-sama punya peluang untuk mengendor semangat dakwahnya. Kalau ditinjau dari segi akhwat, seorang muslimah memang seharusnya mempunyai double power power kerana selain menjalankan peranannya sebagai anak, ibu atau isteri, dia juga harus bergiat aktif dalam dunia dakwah. Bagaimana caranya untuk memotivasi diri supaya tetap bersemangat dalam dakwah?

Status apapun yang telah disandang oleh seorang muslimah, baik sebagai seorang anak, ibu atau isteri maka aktivitinya dalam dunia dakwah sudah menjadi suatu keharusan. Sebab dakwah ilallah adalah kewajipan yang telah telah dipikul sejak masa Rasulullah saw sehingga saat ini. Bahkan muslimah di masa itu ikut bersama dalam memikul beban dakwah.

Mereka sedar bahawa mereka mempunyai kewajipan untuk melaksanakan dakwah sesuai dengan tabiat dan kemampuannya. Mereka memahami betul makna dakwah dan berbagai tuntutannya, bahawa dakwah bukan hanya ceramah-ceramah yang disampaikan kepada manusia tapi tugas yang lain diabaikan. Dakwah bagi mereka adalah tabligh, amal dan sekaligus jihad fi sabilillah di medan perang ketika situasi memang mengharuskannya. Pemahaman dakwah seperti inilah yang kita ingin hadirkan kembali.

Kita tidak menghendaki semangat dakwah yang mengendor dan melemah setelah melewati hari-hari awal berdakwah yang kita lalui dengan semangat juang, dipenuhi dengan iman, kecintaan, persaudaraan dan pengorbanan. Namun ketika berlalu masa yang panjang, kesibukan dalam rumah tangga, mengurus anak, mencari rezeki, semua aktifitas di masa lalu hanya menjadi sebuah kenangan indah, album lama yang disimpan.

Untuk dapat termotivasi lagi dalam menjalankan dakwah, maka kiat-kiat yang diperlukan:

1. Memahami tujuan hidup

Ibadah kepada Allah adalah merupakan tujuan dari penciptaan kita, sehingga apapun bentuk amal perbuatan itu dilakukan dengan kesedaran bahawa Allah selalu berada bersama kita dan selalu mengawasi gerak-geri kita.

2. Memahami kewajipan dakwah dan keutamaannya

Secara hukum dakwah adalah kewajipan yang harus diemban bagi setiap muslim. Fahami dengan mendalam.

"Ucapan mereka menyebabkan mereka pada hari Kiamat memikul dosa-dosanya sendiri secara sempurna, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahawa mereka disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul itu" (An-Nahl[16]:25)

"Kamu umat Islam adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasiq." (Ali Imran[3]:110)

Juga hadis-hadis sahih seperti (Sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat, HR. Ahmad, Bukhari dan Tarmizi).

Memahami keutamaan dakwah, sehingga setiap muslim yang menjalankannya akan memperoleh derajat yang tinggi di sisi Allah dengan dikelompokkan ke dalam khairu ummah (ummat yang terbaik), memperoleh pahala yang amat besar (Barangsiapa yang menunjukan pada suatu kebaikan, maka baginya seperti pahala orang yang mengerjakannya, HR.Ahmad, Muslim, Abu Daud dan Tirmudzi), memperoleh keberuntungan, baik dalam kehidupan dunia mahupun di akhirat, terhindar dari laknat, memperoleh rahmat Allah.

"Orang-orang kafir dari Bani Israel telah dilaknat melalui lisan (ucapan) Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu kerana mereka derhaka dan selalu melampaui batas. Mereka tidak saling mencegah perbuatan munkar yang selalu mereka perbuat." (Al-Maidah[5]:78-79)

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka menjadi penolong sebahagian yang lain, mereka menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, melaksanakan solat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa dan Mahabijaksana." (At-Taubah[9]:71)

3. Memahami nilai dunia dibandingkan akhirat

Dunia bukanlah segala-galanya, oleh karena itu tidaklah pantas kita merasa aman di dunia sementara tidak memiliki perbekalan yang memadai untuk menghadap Allah, dan kita tentu tidak akan rela mengorbankan kehidupan yang kekal abadi hanya untuk mencari kehidupan yang fana ini. Kalaulah dalam menjalani kehidupan ini penuh dengan cubaan, musibah dan ujian, namun pada dasarnya kita tidak akan hidup selama-lamanya di dunia ini sebab dunia ini adalah penjara bagi orang yang beriman.

4. Meyakini dengan sepenuhnya konsep hari perhitungan (yaumul hisab)

Kesedaran akan hari perhitungan, syurga dan neraka akan memotivasi diri untuk mengisi seluruh waktu dalam kehidupan beribadah dan berdakwah kepada Allah, karena setiap amal sekecil apapun akan ada nilai dan pertanggungjawaban di hadapan Allah, setiap amal adalah merupakan investasi abadi.

5. Mengakrabi kehidupan dengan Al Qur’an dan as-Sunnah serta berupaya untuk selalu berada di tengah orang yang sholeh.

Dengan merenungi ayat-ayat Allah akan dapat memberi semangat dalam memelihara ketaatan dan meninggalkan segala bentuk kemaksiatan, apalagi didukung dengan pergaulan bersama orang-orang yang sholeh. Upayakan untuk selalu hadir dalam pertemuan rutin, niatkan sepenuhnya hanya karena Allah walaupun terdapat kekurangan di dalam pertemuan tersebut, paling tidak niat silaturrahimnya sudah terpenuhi.

6. Menghindarkan diri dari semua bentuk kemaksiatan dan dosa-dosa kecil.

Kerana sekecil apapun perbuatan maksiat dilakukan, akan dapat mempengaruhi hati dan ketaatan pada Allah. Karena pada dasarnya iman itu naik dan turun, naik dengan melaksanakan ketaatan pada Allah, dan turun karena melakukan maksiat padaNya.

7. Mengingat bahawa kematian itu datang secara mendadak

Hal ini akan mendorong kita untuk berlumba-lumba melakukan ketaatan kepada-Nya, karena ajal itu datang tanpa diundang. Alangkah indahnya apabila Alah memanggil kita dalam keadaan melaksanakan tugas dakwah, sehingga mendapatkan Husnul Khotimah.

8. Memohon pertolongan dan bantuan Allah.

Senantiasa berdoa padaNya: Allahumma a’inni ‘ala zikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika (Ya Allah Bantulah aku (senantiasa) dalam mengingatMu, mensyukuri (segala nikmatMu), dan dalam menyempurnakan ibadah-ibadahku padaMu). Mensyukuri nikmat Allah berupa hidayah adalah dengan berdakwah kembali menyebarkan nilai-nilai hidayah yang telah kita peroleh, itulah realisasi rasa syukur kepada Allah sehingga kita dapat menyempurnakan ibadah-ibadah kita hanya kepadaNya.

(sumber: majalah Tarbiyah Edisi 11 Th.2/Rajab-Sya’ban 1427 H)

Kamis, 20 Mei 2010

Karena Taman Itu Disirami


Berawaldari sebuah lelucon dengan kawan tentang bercocok tanam sampai masalah berumah tangga, semoga tulisan ini bermanfaat dan maaf bila ada yang salah..........

Indahnya pergaulan pasutri dalam membina rumah tangganya sarat dengan keharmonisan. Keharmonisan merupakan sebutan yang sering dan selalu didamba keberadaannya oleh setiap pasutri. Hal ini wajar, mengingat begitu pentingnya peranannya dalam kehidupan setiap pasutri. Bisa jadi dan sangat mungkin sebab keharmonisan itu merupakan pokok keberhasilan dalam usaha mereka berdua mendayung sampan mengarungi samudera kehidupan rumah tangganya.

Termasuk unsur pokok keharmonisan setiap pasutri adalah akhlaq yang terpuji dari tiap-tiap individu. Dan termasuk pokok akhlaq terpuji adalah berbuat adil dan tidak menzholimi. Seorang suami harus mempergauli isterinya dengan penuh keadilan dan tidak ada kezholiman. Begitu pula seorang isteri harus mengimbangi keadilan suami dengan keadilan serupa. Bersihnya suami dari kezholiman ialah dengan menahan dari melakukan kezholiman kepada isterinya. Bukankah itu adalah keharmonisan?

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan kedudukan yang berbeda antara suami dan istri dalam rumah tangganya, hal ini menuntut keadilan dan dibuangnya jauh-jauh kezholinman dari setiap pasutri terhadap pasangannya. Sebab dibalik perbedaan itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menganugerahkan keharmonisan bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Simaklah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut:

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (kaum wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka…. (QS. an-Nisa’ [4]: 34)

Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan para suami sebagai orang yang memiliki kuasa dalam membina para isterinya, mendidik mereka, serta memerintah mereka untuk melaksanakan seluruh kewajiban yang harus mereka tunaikan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kepada suaminya, serta memberikan pelajaran kepada mereka bila mereka tidak menunaikannya. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menghendaki sebaliknya.

Mengapa ditetapkan demikian? Padahal yang demikian ini benar-benar sebuah perbedaan? Memang benar, itu adalah perbedaan, sedangkan keharmonisan tidak selamanya harus sepadan, harus sama, dan harus selaras. Dalam perbedaan pun Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki keharmonisan, bahkan merupakan keharmonisan yang sesungguhnya.

Mengapa hanya suami? Sebab Subhanahu wa Ta’ala telah melebihkan para suami atas para isteri dengan mahar-mahar yang mereka bayarkan, dengan harta yang mereka nafkahkan untuk isteri mereka, dan dengan kecukupan yang mereka berikan kepada para isteri mereka. Benar-benar sebuah keharmonisan! Para isteri itu di sisi suami laksana bunga-bunga di taman yang selalu disirami.

Bukankah tidak harmonis bila yang selalu disirami tidak ’mengerti’ tuannya? Seperti juga bukan keharmonisan bila si tuan tidak menyirami tamannya? Karena taman itu disirami, maka selayaknya mawar-mawar itu memahami perbedaan ini. Hanya karena taman itu disirami maka bunga-bunga keharmonisan pun harum semerbak mewangi.

Istri Shalihah Mencintai Ilmu


Saudaraku, para suami yang shalih…
Ingatlah bahwa salah satu tanda istri yang shalihah adalah penuh perhatian dan cinta kepada ilmu. Bila sifat itu belum ada pada istrimu maka doronglah ia kepadanya. Dan jika sudah, maka usahakanlah untuk memberi kelapangan jalan untuk menuju ke sana. Memang, pada ilmu terdapat kenikmatan dan pada kebodohan bersemayam segudang penderitaan.

‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha telah memuji wanita Anshor karena cinta mereka kepada ilmu. Ia berkata:

”sebaik-baik wanita adalah wanita Anshor. Rasa malu tidak menghalangi mereka memperdalam agama.”

Karena itu bantulah ia dan berikanlah kesempatan serta fasilitas untuk menambah khazanah ilmunya. Temanilah ia dan tidak ada salahnya engkau menggantikan tugasnya menjaga anak-anak agar istrimu bisa menghadiri majelis-majelis ilmu dan mendengarkan nasehat yang berharga.

Untuk memenuhi anjuran ini usahakan agar rumahmu ada perpustakaan, meskipun sederhana. Milikilah sarana pengetahuan yang bervariasi, seperti buku, radio, tape recorder ataupun CD-CD yang bermanfaat.

Ingatlah, semakin bertambah ketaqwaan dan keshalihan istrimu, maka engkaulah orang pertama yang akan menikmatinya.

Sungguh mengherankan, ada suami yang sepertinya merasa takut apabila istrinya lebih berilmu daripadanya. Ada juga suami yang giat berda’wah dan menyebarkan ilmu di tengah masyarakat, sementara ia biarkan istrinya hidup dalam kebodohan. Ia merana dan merugi serta tidak berkembang pengetahuannya.

Apakah Rasulullooh shololloohi ‘alahi wassalaam memang mengajari kira seperti itu?

Sekali-kali tidak, bahkan beliau adalah sosok suami yang memberikan perhatian penuh kepada keluarganya. Beliau membagi waktunya, sebagian untuk Robb-Nya, sebagian untuk keluarganya,dan sebagian lagi untuk ummatnya.

Rasulullah shololloohu ‘alahi wassalaam bersabda:

“Sesungguhnya istrimu punya hak atasmu, tamumu punya hak atasmu dan jasadmu juga punya hak atasmu”

Nabi shololloohu ‘alahi wassalaam juga membenarkan ucapan Salman yang berkata,

”Sesunnguhnya Robbmu punya hak atasmu, dirimu punya hak atasmu, keluargamu juga punya hak atasmu maka berikanlah setiap orang haknya.”





ditulis ulang oleh Ummu Tsaqiif dari buku Surat Terbuka untuk Suami

Minggu, 16 Mei 2010

Innalillahi...




aku hanya teringat anak-anak NTB yang busung lapar......

aku hanya teringat tetanggaku yang tidak mampu menyekolahkan anaknya karena dia cuma jadi tukang becak angkut barang di pasar

aku cuma teringat seorang bapak yang menggendong mayat anaknya karena tak punya uang untuk sewa ambulan

aku cuma teringat seseorang yang terpaksa 'menjual diri' karena tak punya uang untuk beli makanan, padahal tetangga-tetangganya bermobil sedan mengkilat

aku cuma teringat anak-anak yang lulus UAN tapi tak bisa lanjut sekolah karena uang tidak ada

aku cuma teringat kisah sekeluarga yang gantung diri karena tak punya harapan untuk mencari nafkah di hari esok

aku cuma teringat para pengungsi aceh yang masih tidur di tenda sampai hari ini

aku cuma teringat orang-orang yang bergotong royong untuk korupsi APBD

aku cuma teringat seorang anak kecil, yang gantung diri karena tak punya uang buat bayar SPP

aku cuma teringat....aku cuma teringat.....kalau semua itu berlangsung di Indonesia yang negaranya berpenduduk muslim terbesar di dunia

aku cuma teringat surat al Ma'un

aku juga teringat....

di tengah ketakberdayaan saudaraku di Palestina, rata-rata dua profesor di universitas-universitas amerika berasal dari palestina

rata-rata para dosen di universitas timur tengah, berasal dari palestina

sementara indonesiaku....yang katanya gemah ripah loh jinawi, lumbung makanan, penghasil oksigennya dunia.....negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.....

ternyata.......

ah, surat al ma'un.....apakah kau hanya akan jadi pusaka saja di rak-rak buku?

kasihan kau.....

Minggu, 09 Mei 2010

Saat Tepat Senam Ibu Hamil


By Pipiet Tri Noorastuti, Lutfi Dwi Puji Astuti - Senin, 10 Mei

VIVAnews - Berbagai persiapan dilakukan ibu hamil menjelang persalinan. Bukan hanya menyeimbangkan nutrisi janin, tetapi juga gerakan fisik untuk memperlancar persalinan yaitu senam ibu hamil.
Persalinan memang sebuah proses yang alami. Namun, tidak ada salahnya melakukan persiapan untuk melenturkan otot-otot yang mendukung persalinan.
Tapi perlu diingat, senam ibu hamil tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Gerakan-gerakan senam khusus itu perlu dilakukan dengan benar dan saat yang tepat agar tak membahayakan kesehatan ibu dan janin.

Dokter spesialis kandungan Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Ahmad Zani Agusfar, mengatakan, usia kehamilan sekitar tujuh bulan adalah saat yang tepat memulai senam persiapan persalinan. "Namun senam ini hanya bisa dilakukan oleh ibu yang memiliki kehamilan yang dinyatakan sehat dan normal oleh dokter yang memeriksanya,” katanya.

Berikut sejumlah manfaat senam bagi ibu hamil, berdasar informasi dari sanggar senam Rumah Sakit Islam Pondok Kopi.
1. Mempersiapkan mental ibu hamil, sehingga ibu hamil mempunyai rasa percaya diri bahwa akan sanggup untuk menghadapi proses persalinan yang akan terjadi
2. Melenturkan otot tubuh, sehingga mengurangi keluhan-keluhan pada waktu hamil
3. Apabila diperlukan, para ibu hamil juga bisa diajarkan senam anti-sungsang, yaitu suatu usaha mengubah posisi bayi sungsang menjadi posisi kepala normal.
4. Ibu hamil dapat mengatur pernapasan, pada waktu sedang timbul mulas dalam proses persalinan
5. Ibu hamil dapat mengejan dengan baik dan benar, sehingga proses persalinan berjalan lancar.

Lowongan Kerja



Aku terperanjat mendengar kata-kata yang tak pernah kuduga sebelumnya, seorang gadis tamatan SMU yang sedang mencari kerja karena tak mendapatkan biaya untuk meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dia seorang gadis yang sangat biasa, dengan setelan jilbab yang juga tidak mencolok. Benar-benar seorang gadis yang biasa.

"Kamu dimarahi lagi?" tanyaku.

"Nggak papa kok, hanya sedikit diomelin." katanya.

"Masih masalah yang sama?" kulanjutkan pertanyaanku, dia hanya tersenyum menatapku. Ya, kurasa masih masalah yang sama. Aku masih ingat ketika dia bercerita tentang apa yang dialaminya. Dia ditawari pekerjaan menjadi pegawai Negeri oleh kakak sepupunya yang mempunyai jabatan di sebuah institusi negeri. Dia di tawari karena memiliki kecerdasan yang bisa dibilang diatas rata-rata. Namun ada satu hal yang harus dia lakukan yaitu mengakui bahwa dia pernah ikut serta dalam kegiatan yang di gelar institusi itu. Hal itu terjadi karena jurusan yang diambilnya waktu SMU tidak cocok dengan jurusan yang diperlukan, dia akan mendapat dispensasi apabila pernah membantu dengan mengikuti kegiatan tersebut.

Mungkin itu adalah peluang emas bagi seorang pencari kerja seperti dia. Apalagi sepupunya itu telah berjanji akan menyiapkan dokumen-dokumen sebagai bukti keterlibatannya dalam kegiatan yang dimaksud. Masalah tes, semua yakin dia bisa mengatasinya. Senangkah dia? Jawabannya tidak sama sekali...

Namun situasi memaksanya untuk terus mengikuti tawaran itu, kedua orang tuanya sangat berharap dia bekerja, apalagi dalam keadaan ekonomi keluarga yang kian memburuk.

Tibalah hari yang ditentukan, dimana dia akan menghadap panitia penerimaan pegawai dan akan mengakui sesuatu yang tidak pernah dilakukannya. Wajah murungnya tak dapat di sembunyikan, kedua orang tua gadis itu melihat jelas mimik wajah buah hatinya, mereka tahu ini sesuatu yang amat sulit dilakukan untuk gadis yang berakhlak seperti dia, namun di zaman sekarang siapa yang akan menghargai sebuah kejujuran?

Dengan menumpang kendaraan sepupunya dia berangkat ke kantor itu. Sepanjang perjalanan dia tidak berbicara sepatah kata pun. Di dalam hati dia tak henti-hentinya menyebut nama Allah, Sang Penulis Takdir manusia. Dia yakin tidak ada satu kekuatan pun yang akan tercipta tanpa kehendak Allah.

Itu yang selalu ada dalam hatinya.

"Namamu Wia?" tanya seorang bapak didepannya. Dia hanya menganggukkan kepala. Tampak sekali gurat keheranan di wajah bapak itu.

"Tamatan dari sebuah sekolah yang terkenal ya?" lanjutnya, gadis itu kembali tersenyum.

"Dik, jurusan kamu nggak cocok dengan yang kami minta, tapi katanya kamu pernah ikut membantu kantor kita ya?" tanya bapak itu lagi. Gadis yang bernama Wia itu tampak sangat gugup, dia pejamkan matanya sesaat, entah apa yang ada dalam pikirannya. Bapak tadi nampak penasaran dan tak sabar menunggu jawaban Wia. Sebenarnya pertanyaan itu hanyalah formalitas, namun bagi Wia adalah pertaruhan antara kejujuran dan kebohongan.

Dia membuka matanya dan menjawab, "Tidak... Saya tidak pernah mengikuti kegiatan itu dan tak pernah membantu kantor ini." Bapak itu terdiam sesaat dan kembali bertanya, "Apa kamu yakin dengan apa yang kamu katakan?"

"Ya, sangat yakin." Sebuah jawaban yang kontroversial, namun seorang gadis yang belum genap 19 tahun yang mengatakannya.

"Kalau begitu maaf sekali Dik, kamu tidak bisa melanjutkan..." ucap bapak tadi.

"Nggak papa kok Pak." jawabnya begitu riang, seraya pamit dan melangkah keluar dengan senyuman. Tak ada lagi beban yang menghimpit dadanya.

"Alhamdulillah Ya Robb, Engkau menyelamatkanku dari sebuah lingkaran setan, yang apabila ku masuk kedalamnya, takkan biasa keluar lagi." Itu yang diucapkannya dalam perjalanan pulang.

***

"Kok senyum Mbak? Ada yang lucu?" tanyanya membuyarkan lamunanku.

"Wi, sampai saat ini orang tuamu masih kecewa ya?"

"Sepertinya iya, mbak. Tapi Wi yakin kok suatu hari mereka akan mengerti. Wi tau mereka ingin yang terbaik buat Wi, namun Allah yang Mahatahu apa yang terbaik buat hambaNya, masalah rezeki itu sudah dituliskanNya dalam takdir Wi, Wi yakin yang terbaik adalah yang diridhai Allah."

"Tapi pekerjaan yang ditawarkan pada kamu bukan pekerjaan yang hina lo Wi?" kataku mencoba melihat reaksinya.
"Iya, itu bukan pekerjaan yang hina, namun cara Wi mendapatkannya yang hina, Mbak. Wi memilih Allah diatas segalanya. Dengan ridha Nya, Wi ingin menatap masa depan dan menjalani hidup. Itu yang Wi harapkan, meski di mata dunia Wi dianggap orang yang gagal, Wi tak ingin gagal di hadapan Allah. Do'a kan ya, Mbak. Semoga Allah memberikan jalan yang lebih baik buat Wi."

Aku tatap wajah gadis dihadapanku. Gurat kebeliaan masih terukir di wajahnya, namun betapa indah hatinya.

Aku berkata pada diriku sendiri, "Dunia, lihatlah apa yang kau lakukan pada gadis kecil ini, tidakkah negeri ini memerlukan orang-orang seperti dia? Mengapa justru yang menduduki kursi-kursi itu adalah anak pejabat yang terkadang tak punya aturan dalam hidupnya? Kejujuran yang dia pertahankan membuahkan kekecewaan pada orang tuanya, membuatnya kembali harus mengumpulkan koran, untuk mencari kolom "LOWONGAN KERJA".

"Siapa yang akan menghargai kejujuranmu?" itu pertanyaan yang selalu di lontarkan orang tuanya.

"Allah dan RosulNya." jawabnya dalam hati.

Dan dia pun kembali mengelilingi kota yang panas, mencari adakah yang memerlukan karyawan?

***

Kejujuran adalah sesuatu yang amat berharga, sayang pada masa ini begitu banyak orang yang takut akan kejujuran. Ketika kita di hadapkan pada dua pilihan, yaitu kemegahan dunia atau berjuang di jalan Allah, adakah kita akan dengan tegas menjawab seperti Wia, "Aku memilih Allah di atas segalanya." (laut)

Rabu, 05 Mei 2010

13 Keuntungan jalan KAKI





Semua orang tentu setuju bahwa jalan kaki adalah salah satu latihan aerobik paling sederhana dan teraman yang dapat kita lakukan. Nah, tahukah Anda bahwa jalan kaki akan membantu memperkuat tulang, mengontrol berat badan, dan kondisi jantung dan paru-paru.

Melakukan jalan kaki secara rutin dan konsisten adalah salah satu faktor terpenting dalam membentuk program aktivitas fisik yang sehat. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang berjalan kira-kira 20-25 mil per minggu lebih panjang umur beberapa tahun dibanding mereka yang tidak.

Berikut beberapa fakta tentang jalan kaki:
1. Jalan kaki selama 20 menit setiap hari akan membakar 7 pound lemak per tahun.
2. Jalan kaki lebih lama setiap hari selama 40 menit adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan.
3. Jalan kaki cepat dari 20 sampai 25 menit adalah kondisi terbaik bagi jantung dan paru-paru.
Jalan kaki juga memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memperbaiki efektivitas jantung dan paru-paru
2. Membakar lemak dalam tubuh
3. Meningkatkan metabolisme sehingga tubuh membakar kalori lebih cepat, bahkan sekalipun tengah istirahat
4. Membantu mengontrol selera makan
5. Meningkatkan energi
6. Membantu menyembuhkan stress
7. Memperlambat penuaan
8. Menurunkan tingkat kolesterol dalam darah
9. Menurunkan tingkat darah tinggi
10. Membantu mengontrol dan mencegah diabetes
11. Menurunkan beberapa resiko kanker seperti kanker prostat dan payudara
12. Membantu rehabilitasi dari serangan jantung dan stroke
13. Memperkuat otot kaki, paha dan tulang
Jalan kaki jauh lebih disenangi di banding lari atau jogging karena jalan kaki mengurangi stress pada bagian tubuh termasuk paha, lutut dan ankle. Ingatlah untuk selalu melakukan pemanasan terlebih dahulu dan pelemasan setelah jalan kaki.

Pakailah sepatu yang cocok dengan sedikit longgar di bagian depan untuk mengantisipasi pelebaran kaki saat jalan kaki dilakukan sehingga terhindar dari rasa sakit.

Sabtu, 01 Mei 2010

Membaca dan Menulis




"Kemampuan menulis itu berbanding lurus dengan ketekunan kita membaca." Begitulah kira-kira kalimat yang diucapkan teman yang belum lama saya kenal.

Teman saya ini mampu membaca buku yang tebalnya ratusan halaman dalam waktu satu malam saja. Koleksi bukunya pun tak tanggung-tanggung, sekitar tujuh ratusan buah buku yang dia miliki, dan sudah pasti sudah dia baca semua. Buku-buku itu ia kumpulkan sejak ia mulai bekerja dengan gaji ratusan ribu rupiah. Maka tak heran jika dia mampu menghasilkan tulisan-tulisan ringan, enak dibaca namun penuh hikmah.

Seorang penulis yang sering saya 'ambil' artikel di blognya pernah menceritakan dalam salah satu tulisannya, bahwa ketika beliau pindah rumah, sebagian besar kardus yang dibawa penuh berisi dengan buku-buku. Maka tak heran jika beliau begitu produktif dalam membuat artikel-artikel penuh dengan nasihat-nasihat dan petuah-petuah bijak.

Membaca buku mungkin bukanlah yang sulit bagi saya dan Anda, toh kita sudah bisa membaca sejak lama. Sejak kita berada di sekolah dasar kita sudah mampu membaca buku pelajaran. Namun, untuk membaca apa yang tersirat dari setiap yang kita alami itu mungkin yang sulit. Padahal bila kita mau merenung sejenak, insya Allah kita bisa menemukan makna dari semua kejadian itu. Bukankah Allah dalam menciptakan sesuatu tidak dalam kesia-siaan?

Mungkin itulah kemampuan yang dimiliki oleh kedua orang yang saya ceritakan di atas. Selain mampu membaca apa yang tersurat dari setiap buku yang dibaca, keduanya juga membaca apa yang tersirat di dalamnya. Mereka mampu menggunakan kedua mata mereka yang sehat dan afiat, serta mata hati mereka dalam memandang perjalanan hidup.

Mereka pun mampu untuk membuat tulisan sebagai buah karya berharga. Menebar hikmah dalam goresan pena. Memberikan tausiyah dalam lembaran-lembaran artikel. Mengalirkan manfaat bagi diri serta bagi orang-orang yang membacanya.

Mudah-mudahan saya bisa seperti mereka.

Selasa, 27 April 2010

Ayah

Ahad pagi… alhamdulillah aku merasa sangat cantik hari ini, mungkin karena telah kutumpahkan segala bebanku kepada Yang Berhak untuk dicurhati. Meski fisik ini terasa begitu lemah, namun semangatku menggebu untuk tidak telat mengikuti pelatihan istimewa. Kupaksakan diriku untuk beranjak dan bersiap-siap.

Setengah tujuh pagi, kutelusuri jalan yang masih asing bagiku dengan angkot CH. Kuperhatikan sepanjang jalan agar tidak salah turun alias nyasar. Maklum aku masih termasuk newcomers di kota metropolitan ini. Aku hanya diberi arahan agar turun di halte Mustika lalu jalan sedikit, sampailah di tempat training itu. Alhamdulillah… baru kali ini aku melihat Jakarta begitu lengang pagi ini, beda dengan hari-hari dimana aku harus berdesakan dalam metromini, mana macet lagi… Aku berpikir, kemana ya orang-orang sebanyak itu di pagi ini? Ah… sepertinya mereka juga pasti memiliki kegiatan sendiri seperti diriku.

Subhanallah… Segala Puji bagi-Mu yang menggerakkan hati setiap jiwa dengan kecenderungannya masing-masing. Mudah-mudahan Engkau senantiasa Menggerakkan hati kami cenderung kepada kebaikan dan taqwa. Akhirnya, sampai juga aku. Wah… banyak akhwat di sini, sepertinya 100-an lebih yang mengikuti training ini.

“Kok ikhwannya dikit banget ya…”, batinku. Paling juga 1/5 nggak ada. Kupikir maklumlah… ini kan pelatihan manajemen guru TKA/TPA plus, jadi kebanyakan akhwat yang tertarik. Tapi kan implementasinya bukan hanya TKA/TPA aja, ini kan menyangkut pendidikan buat putra-putri kita di masa mendatang. Apakah pendidikan dan perkembangan psikologis anak hanya menjadi tanggung jawab seorang ibu? Retorika… masing-masing dari kita pasti telah mengetahui jawabannya.

Satu yang pasti, peran ibu dalam hal ini sangat besar sebab muslimah adalah bekal da’wah yang tidak hanya siap mendampingi pasangan da’wah (suami) mencapai tujuan syahidnya, tetapi juga dituntut untuk mampu melahirkan, mempersiapkan dan membentuk generasi da’wah di masa depan. Tugas yang berat lagi mulia bagimu muslimah… Dengan diawali basmalah dimulailah trainingnya. Materi-materinya begitu komprehensif dan para pembicaranya juga mampu membawakan dengan interaktif sehingga aku tertarik bahkan hanyut didalamnya melupakan rasa lemah fisik saat ini.

Kadang-kadang aku merasa seolah-olah menjadi kanak-kanak lagi yang sedang belajar menyanyi dan bermain permainan tepuk Rukun Islam, tepuk Rukun Iman, dsb. Tapi terkadang, membayangkan seolah-olah aku sedang berdiri dengan dikelilingi oleh kanak-kanak yang sedang aku bina, yang riuh belajar, mengaji dan bermain bersamaku. Duhai indahnya suasana seperti ini ya Rabb… aku sangat merindukannya… Banyak hal baru yang kujumpai di sini, kesederhanaan, keceriaan, dunia kana-kanak yang penuh harapan dan kepolosan yang jauh dari hiruk pikuk rutinitas kerja engineer. Banyak ilmu yang kuperoleh di sini, manajemen tpa-tka dengan segala teorinya, kurikulum lengkap dengan metoda-metodanya.

Namun, ada satu hal yang sangat membekas di hati ini, yaitu pernyataan pembicara bahwa pendidik merupakan taman bagi anak-anak didiknya. Sederhana namun sarat makna. Pendidik merupakan taman, artinya menjadi pusat perhatian yang indah bagi anak didiknya. Seorang pendidik harus mampu menjadi profil teladan yang baik sebab dengan kita-lah sang anak berinteraksi.

Anak-anak yang memiliki sifat meniru atau sedang berada dalam imitation phase dimana mereka sering meniru hal-hal baru atau kebiasaan-kebiasaan orang di sekitarnya. Sehingga sebagai orang yang memegang peranan penting bagi anak, kita harus mampu memberikan keteladanan yang baik. Pendidik merupakan taman, artinya menjadi tempat bermain dan pusat imajinasi anak. Sebab itu, dibutuhkan kesiapan ilmu, pengetahuan, pemahaman agama, bahkan kreativitas dalam kemampuan BCM (Bermain, Cerita dan Menyanyi). BCM merupakan tiga hal cukup penting dalam metoda menarik anak-anak dalam pengajaran sebab dunia anak adalah dunia bermain. Kita bisa tidak bisa memaksakan suatu keseriusan pada anak tetapi mengarahkan permainan, lagu dan cerita kepada pemahaman agama atau pengetahuan lainnya, sehingga mudah dicerna dan dimengerti bagi anak. Pendidik merupakan taman, artinya di situlah anak mengenal warna-warni bunga kehidupan, keramahan, keceriaan dan kebahagiaan. Untuk itu diperlukan kesabaran dan keikhlasan dalam membina anak.

Hiasilah selalu raut wajah kita dengan senyuman, karena wajah kita-lah yang selalu mereka tatap dan rindukan untuk menemani mereka tumbuh dan berkembang. Munculkan keceriaan mereka dengan keramahan kita, dan perkaya batin mereka dengan kebahagiaan-kebahagiaan yang mereka peroleh ketika berinteraksi bersama kita. Ingatlah, bahwa setiap kita berperan sebagai pendidik dalam keluarga. Terlebih, seorang ibu yang berfungsi sebagai madrasah pertama dalam keluarga. Kualitas akan generasi masa depan berada di pundak kita.

Mampukah kita mencetak generasi da’wah masa depan? Jawabannya tergantung pada kesiapan dan persiapan kita saat ini. Wallahu a’lam bishshowab. Persiapkanlah diri kita menjadi taman terindah sebagai tempat bermainnya kupu-kupu surga, sebagaimana kutipan dari sebuah lagu anak-anak: Santri-santri kecil dari TK-TPA Bawa satu buku Iqro juga bawa Al Qur-an Bermain, bernyanyi, mengaji bersama Berseragam indah bagai kupu-kupu surga.

Arti Perbedaan






Bila saya bercermin, maka saya berkeyakinan bahwa orang yang benar-benar menyerupai saya adalah orang yang berada di balik cermin tersebut. Orang itu memiliki apa yang saya miliki. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Lebih dari itu warna dan bentuknya disetiap bagian tubuh saya sama dengan yang dia miliki. Bahkan ketika saya memakai pakaian, bentuk dan warna pakaian yang saya kenakan juga sama dengan yang dia kenakan.

Tetapi saya tidak hanya hidup di dalam sebuah kamar. Saya juga tidak hanya berinteraksi dengan bayangan saya di dalam cermin. Karena begitu keluar, akan saya temukan banyak orang-orang yang jauh berbeda dengan saya. Mulai dari jenis kelamin, usia, bentuk tubuh dan anggotanya, tinggi dan berat badan, warna kulit, warna dan bentuk ranmbut, pekerjaan, pendidikan, latar belakang budaya, pola pikir, karakter, serta entah apa lagi perbedaan yang ada. Rasanya saya tidak bisa menyebutkan semua perbedaan tersebut.

Namun demikian, di antara perbedaan yang ada, tentu saja ada kesamaan yang juga dimiliki saya dengan orang-orang di sekitar saya, juga dengan orang-orang yang berinteraksi dengan saya. Sebagai contoh, di ruangan kerja saya, ada kesamaan di antara orang-orangnya, kesamaan dalam hal tujuan yang akan diraih bersama, kesamaan bahwa kami bekerja di bawah departemen yang sama, kesamaan bahwa kami pernah mengikuti sebuah diklat yang sama, dan kesamaan-kesamaan lainnya.

Lantas apa ada yang salah dengan perbedaan tersebut? Bukankah Allah jua yang menciptakan manusia itu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, lengkap dengan aneka perbedaannya?

Mungkin Anda pernah melihat sebuah pemandangan di gunung, di danau, di pantai atau tempat wisata lainnya, baik secara langsung mauapun melalui layar kaca. Anda bisa menyaksikan bahwa keindahan itu terjadi karena sekian banyak flora dan fauna yang ada. Sekian jenis flora dan fauna itu, dengan berbagai jenis, bentuk dan ukuran, membentuk suatu ekosistem yang indah. Kalau saja, setiap jenis flora dan fauna itu dipisahkan pada tempat yang berbeda-beda, mungkin saja nilai keindahannya akan berkurang, atau bahkan tak akan lagi menyimpan keindahan.

Pelangi. Fenomena alam yang akan dapat kita lihat tatkala hujan mulai reda. Indah bukan? Saya berpikir bahwa keindahan pelangi itu karena adanya warna-warna yang berbeda yang mau berdampingan satu sama lain. Bila saja hanya ada satu warna yang ada, tidak akan indah, dan namanya tentu saja bukan pelangi lagi. Entah apa namanya, saya pun tidak tahu.

Dari sekian banyak perbedaan tentu saja akan ada persamaan. Sayangnya kita sering terlalu membesar-besarkan pebedaan yang kecil. Mungkin karena sekarang sudah ada alat yang canggih, seperti mikroskop yang mampu melihat benda-benda renik terlihat besar, maka kita juga ikut-ikutan latah. Lantas kita melihat perbedaan yang kecil itu dengan sebuah miksroskop, terlihatlah perbedaan itu berukuran raksasa, dan pada akhirnya perbedaan itu terus-menerus dipersoalkan dengan mengesampingkan berbagai kesamaan yang memang sudah jelas di depan mata.

Perbedaan itu merupakan suatu keniscayaan
Dari 'sananya' ia dilahirkan
Semuanya tergantung cara kita memberikan pandangan
Bila ia sebagai suatu masalah, maka ia takan pernah terpecahkan
Bila ia sebagai suatu anugerah, maka niscaya ia hadir dalam keindahan


Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar.
Khalifah 'Umar)

Rabu, 21 April 2010

Maka Pilihlah, Kemudian Bertakwalah




Suatu hari, saya akan menuju suatu tempat. Saya harus memilih kira-kira jalur mana yang akan saya lewati dan alat transportasi apa yang akan saya gunakan. Apakah saya akan naik angkutan umum? Yang lewat tol atau jalur lambat? Atau naik kereta yang cepat namun dapat dipastikan terhimpit? Atau apa?

Dengan menggunakan pengetahuan yang saya miliki tentang kondisi jalanan di Jakarta, saya memilih naik angkutan umum patas AC yang jalurnya lewat tol (supaya tidak terlalu berdesak-desakan dan lebih cepat).

Namun ternyata saya salah. Apa yang saya prediksikan bertolak belakang dari kenyataan. Tol macet total, penumpang penuh dan saya akhirnya harus berdiri dan tiba di tujuan sangat telat. Kesal, sebal, bete dan akhirnya menangis. Padahal saya sudah memilih dengan pemahaman medan terbaik, bukan tanpa pengetahuan. Padahal saya sudah memilih dengan menggunakan parameter-parameter islami. Tapi kok?

Tapi akhirnya saya menyadari, bahwa pilihan saya memang salah. Salah dalam arti prediksi saya tidak tepat, bukan SALAH dalam arti lawannya BENAR. Persepsi saya semula yang saya pikir akan memberikan prediksi yang mendekati benar karena berlandaskan pengetahuan yang cukup, ternyata masih kurang. Hal ini membuat saya makin sadar, bahwa pengetahuan saya sangat sedikit. Membuat saya makin tahu, begitu banyak yang di luar control dan kemampuan manusia.

Namun toh, setidaknya saya telah mengambil pilihan dan menjalaninya dengan sadar. Kalau ternyata hasil dari pilihan itu tidak seperti yang saya harapkan saat mengambil keputusan, itu adalah konsekuensi yang harus saya terima. Tak perlu menyesal apalagi merutuki diri dan orang lain. Bukan tidak mungkin, ada sesuatu yang tidak saya tahu, menjadi hikmah dari kejadian di luar kontrol itu tadi.

*** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** ***

Satu fragmen di atas hanyalah contoh kecil dan remeh temeh, yang menunjukkan bahwa semua hal dalam hidup ini adalah pilihan. Hal-hal kecil seperti baju dan makanan pun kita memilih. Sekolah, cita-cita, aktivitas, kehidupan beragama, jodoh dan sikap hidup, juga pilihan Kita melakukannya dengan sadar atau tidak. Dengan pemahaman atau tidak. Secara reflek atau dipikir-pikir dulu. Kita pilih sendiri atau dipilihkan oleh orang lain untuk kita. Semua adalah PILIHAN.

Dan setiap pilihan akan membawa pada arah yang berbeda, hasil yang berbeda, serta konsekuensi berbeda pula. Ada konsekuensi dan hasil yang merupakan akibat logis dari pilihan itu dan sebelumnya sudah kita prediksikan. Ada yang merupakan akibat dan hasil yang di luar control kita, dan tak kita duga sebelumnya. Tak masalah. Karena bukan itu poinnya. Bukan HASIL dari pilihan itu yang terpenting. Namun bagaimana proses kita memilih: landasan apa yang kita gunakan sebagai dalil, pengetahuan dan pemahaman terhadap permasalahan dan kesadaran atas segala resiko dari setiap pilihan.

Maka apakah engkau akan lebih suka untuk tidak memilih? Toh, pada akhirnya, saat kau hanya menjalani suatu kehidupan secara mengalir saja atau menunggu dipilih atau dipilihkan oleh orang lain kau tetap akan harus menjalani satu pilihan. Jika demikian, lebih baik engkau memilih dan memutuskan dengan sadar, dengan segenap ilmu dan pemahaman yang telah kau miliki. Bahkan sekalipun ternyata pilihan itu salah. Setidaknya kita sudah pernah memilih.

Bahwa kemudian kenyataan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan di awal pada saat menjatuhkan pilihan, itu tidak masalah karena hidup memang demikian. Allah Tahu dan Maha Tahu, sedang pengetahuan manusia sangat terbatas. Mengambil dan menjalani setiap pilihan akan membuat kita menyadari begitu banyak keterbatasan pengetahuan, pengertian dan pemahaman kita. Jika ternyata pilihan itu salah, setidaknya engkau akan mengerti dan menjadi lebih dewasa karenanya. Engkau bisa memilih yang lain lagi. Memilih yang lebih baik lagi. Dan belajar dari pilihan sebelumnya.

Karena itu, mulai bangun keberanian untuk memilih, sekarang juga. Memilih berdasarkan pemahaman dan pengetahuan maksimal yang kita miliki. Bermusyawarah dan meminta masukan dari orang-orang yang fakih, jika bisa dilakukan. Kemudian, minta ketetapan kepada Dia Yang Maha Tahu Yang Terbaik Untuk Kita melalui shalat istikharah, sebagai bentuk pengakuan akan betapa banyak yang kita tidak tahu dan tidak mampu kontrol hal-hal di luar kita. Sesudahnya, pasrah dan tawakkal!

Apapun hasilnya, tidak menjadi masalah, karena kita sudah memilih. Hanya orang yang berani memilihlah yang layak untuk mendapat penghargaan. Seberapa pun berat sebuah pilihan, ia tetap layak diacungi jempol. Dan hanya satu kata yang pantas untuk seorang yang tak berani memilih: PECUNDANG!

Selasa, 20 April 2010

Perlukah Seorang Akhawat Menentukan Kriteria Pasangan, Perlukah?







Kali ini Ani benar-benar stres. Asih temannya baru saja melakukan manuver tak terduga. Beberapa saat yang lalu. Asih telah mendatangi orang tuanya untuk mempromosikan seorang pria, “Pokoknya orang ini baik deh tante. Saya yakin dia cocok untuk Ani, jadi saya tau deh sifat-sifatnya.” Ibunya termakan provokasi ini. Sejak tadi ibu mempromosikan pria itu kepadanya.

Ani bukannya tak senang atas usaha teman baiknya ini. Usianya kini telah 25 tahun, ia memang sudah sangat ingin untuk menikah. Tapi ia tidak ingin membina hubungan khusus dengan pria. “Islam melarang kita pacaran.” Begitu katanya, tatkala ibu terus menanyakan mengapa tak seorangpun pria pernah berkunjung ke rumah untuk berkenalan dengan ibu. Makanya ketika Asih datang kepadanya menawarkan pria itu, ia pun sangat bersyukur. Persoalannya adalah Asih terlalu mendesak dan ingin Ani segera menerima tawarannya itu. “Kamu kayak gak percaya aja sama aku.” Ia kini benar-benar terpojok.

Ia sepertinya tidak diberikan kesempatan untuk memilih dan mengidamkan pria idealnya.

Ani tidak seorang diri menghadapi persoalan ini. Ini adalah masalah umum bagi seseorang yang telah memasuki masa dewasa muda (20-30 th), pada masa ini orang telah dapat memulai kehidupan dengan memilih dan menentukan kedudukannya ditengah masyarakat. Ia telah mampu menilai ide-ide yang telah didapatinya dari dunia secara umum, mengajukan perencanaan karir, mengambil peran dalam keluarga dan masyarakat, menyeleksi kawan hidup dan menikah. Dua hal terakhir inilah yang sedang menjadi masalah bagi Ani.

Lalu bagaimanakah sebaiknya kita memilih pasangan? Perlukah kita menetapkan kriteria ideal pasangan kita? Sebelum membahas masalah ini lebih jauh, ada baiknya kita pahami apa sebenarnya pernikahan itu.

Pernikahan adalah suatu hubungan antara dua orang, pria dan wanita, yang diketahui oleh umum, diatur melalui suatu aturan tertentu baik oleh agama, negara, maupun adat istiadat dalam masyarakat. Selain itu ada beberapa unsur dalam pernikahan yang perlu diperhatikan. Unsur-unsur ini telah diungkapkan oleh Stinnett dalam Lifespan Development (1984). Ia mengatakan bahwa dalam pernikahan terkandung unsur-unsur sebagai berikut:

a. Komitmen
Tiap orang ingin merasakan ada yang memperhatikan dirinya tanpa pamrih. Pernikahan merupakan ekspresi dari dedikasi pada seseorang. Upacaranya sendiri merupakan symbol

dari pengabdian ini.

b. One to one relationship.
Tiap orang ingin dekat dengan orang lain berdasarkan kedekatan emosi, seperti rasa percaya diri, mengasihi, menghargai, dan intim. Salah satu tugas perkembangan dari usia dewasa muda adalah belajar intim dengan orang lain.

c. Bekerja sama (companionship) dan berbagi (sharing)
Pernikahan adalah cara untuk mengusir kesepian dan rasa teriolasi. Dengan menikah, kita belajar untuk bekerja sama, dan saling berbagi/sharing. Sharing, paling penting dalam hubungan. Bila pasangan bisa sharing dan kebutuhannya saling terpenuhi, mereka akan lebih mencapai kepuasan.

d. Love
Seseorang ingin merasakan mencintai dan dicintai. Hidup akan terasa hampa bila kita tidak memiliki pasangan hidup yang kita cintai dan mencintai kita.

e. Kebahagiaan (happiness)
Orang berfikir bahwa dengan menikah ia akan bahagia. Tetapi harus diingat bahwa bahagia tidak berasal dari pernikahan tapi tergantung bagaimana individu itu berinteraksi dengan pasangannya.

f. Legitimasi dari seks dan anak
Pernikahan merupakan pengesahan social dari perilaku seksual dan memiliki anak.

Kriteria Ideal, Perlukah?

Ani. seperti setiap orang yang lain pasti memiliki kriteria-kriteria ideal adalah memilih pasangan hidupnya. Ia tentu menginginkan sifat/karakteristik/kondisi yang dia idam-idamkan ada pada calon pasangannya. Kriteria ini lahir dari prinsip yang diyakini dan dari hasil interaksi dengan lingkungan sekitar.

Di samping kriteria ideal versi dirinya sendiri, didalam memilih calon pasangan hidup, biasanya seseorang juga akan menghadapi kriteria ideal yang disodorkan oleh orang tuanya/keluarga maupun oleh lingkungan pergaulannya.

Namun dalam beberapa kasus pemilihan calon pasangan hidup yang hanya berdasarkan pada kriteria ideal, sering kali mempersulit langkah orang tersebut dalam mendapatkan pasangan hidup. Pematokan kriteria ideal yang terlalu tinggi, rasa dibutuhkan mukjizat, atau setidak-tidaknya keberuntungan yang besar untuk mendapatkannya. Hal ini akan sangat potensial bagi timbulnya kesulitan dalam mendapatkan calon pasangan hidup.

Jangan pernah berfikir akan mendapatkan sosok yang sempurna, karena setiap orang membawa kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kita boleh saja mengharapkan pendamping yang sempurna tanpa cela, asalkan kita juga bisa membuktikan bahwa kita sosok yang sempurna tanpa cela. Kita harus mau dan mampu untuk berlapang dada menerima kekurangan calon pasangan hidup kita karena pada saat yang sama calon pasangan kita juga telah melapangkan dada untuk menerima segala kekurangan kita.

Meskipun begitu penyusunan kriteria ideal tetap kita idamkan. Ada dua kriteria utama

yaitu:

1. Paling Sedikit Potensi Timbulnya Konflik
Jika seorang wanita ingin menjadi wanita karir yang bebas membangun karirnya di luar rumah, tentu akan mencari calon suami yang mendukung keinginnannya tersebut. Mendapatkan suami yang mendukung keinginnya tersebut.

Mendapatkan suami yang mengharuskan tinggal di rumah saja tentu akan menjadi potensi konflik dalam rumah tangga. Contoh di atas menggambarkan bagaimana seseorang mencari calon pasangan dengan kriteria tertentu agar dapat memperkecil potensi konflik. Semua orang punya kecenderungan untuk mencari pasangan yang kira-kira tidak “menghambat” dirinya.

Hal ini syah-syah saja, hanya yang perlu diingat, jangan sampai terjebak pada egoisme yang sempit dan kaku. Ketika kita menetapkan kriteria calon pasangan yang tidak “mengahambat” sebenarnya kita sedang berfikir egois, bahwa kita punya keinginan/sifat seperti ini dan calon pasangan kita harus mau mengikuti keinginan/sifat kita tersebut. Jadi tempatkanlah segala sesuatunya secara proporsional dan realistis, apalagi jika keinginan kita itu tidak menyangkut hal yang prinsip, seperti keinginan menjalankan ibadah dengan tenang dan lain-lain.

2. Paling besar potensi untuk mencapai rumah tangga yang diidam-idamkan
Jika seseorang mengatakan bahwa calon pasangannya haruslah orang yang mempunyai pemahaman agama yang baik, bisa jadi secara implisit dia mengatakan bahwa kembali ke ajaran agama adalah prinsip yang ingin dia terapkan dalam mengarungi bahtera rumah tangga, sehingga mempunyai pasangan hidup yang pemahaman agamanya bagus diharapkan akan membantu mencapai keinginannya tersebut.

Jadi patut saja Ani merasa stres. Ia tentu tak ingin sembarangan memilih pasangan hidup. Yang perlu kita ingatkan agar ia jangan pula terlalu muluk, dalam menetapkan kriteria calon suami.