Selasa, 09 Februari 2010

pelangiku didunia angkot



Hari ini sama seperti hari-hari sebelumnya tidak ada yang spesial. Hari ini seperti biasa ku lalui perjalanan dari rumah ke tempat kerja dengan angkot, emmmmmmm skrg ku sedang menikmati dunia angkot untuk mengenal sisiologi masyarakat daerah yang ku tempati kini. ku akui daerah ini sangat unik tidak hanya sisiologinya saja tapi topografi dan cuacanya.

Ketika aku masuk dan duduk didalam angkot kedua mataku tertuju pada semua penumpang didalamnya,ada yang membalas senyumku dengan sangat manis kepadaku dan ada yang dengan muka cuek. ku ambil posisi duduk paling tepi menjauh dari pintu itu adalah posisi duduk my favorit. pertama yang ku lakukan adalah senyum, diam dan mendengarkan mereka berbicara atau sekali-kali aku melihat keluar jendela. hari ini mobil yang ku tumpangi hanya empat orang dan semua hanya seorang wanita ya....... lebih jelasnya para ibu-ibu ini sudah mempunyai anak besar-besar. Mereka berbicara memakai bahasa batak toba sehingga tidak terlalu mengerti pembicaraan mereka tp secara garis besar aku tau. Terkadang merka berbicara mereka juga mengikut sertakan diriku untuk bergabung dalam pembicaraan mereka. Salah satu ibu memulai pembicaraan tentang anak angkatnya dari family mereka. mereka menceritakan suka duka dalam mengangkat anak.

Kemudian ku alihkan wajahku keluar angkot dan aku terpaku pada seorang wanita, ya seorang wanita kalian tahu sedang apa wanita itu. dia sedang mengais-ngais tempat sampah tah untuk mencari makanan atau mencari barang untuk bisa diuangkan. mengiris memang melihat fenomena ini ternyata kota unikku dilanda kemiskinan.

Para pejabat kini sibuk-sibuk untuk memberkaya diri tp warga kota unikku dilanda kemiskinan. Para pejabat sampai kapan kalian selalu dilanda penyakit WAHAN cinta dunia takut mati. Berakhir sampai sini dunia angkotku, ku dapat pelajaran ternyata kota unik ini dilanda kemiskinan dan masih banyak yang perlu kita bantu. Dakwah tidak membutuhkan kita tapi kita yang membutuhkan dakwah............saatnyaaaa kita bergerak bukan untuk mengeluh kesah.

Tidak ada komentar: