Senin, 31 Maret 2008
Belajar Dari Wajah
Belajar Dari Wajah
Menarik sekali jikalau kita terus menerus belajar tentang fenomena apapun yang terjadi dalam hiruk-pikuk kehidupan ini. Tidak ada salahnya kalau kita buat semacam target. Misalnya : hari ini kita belajar tentang wajah. Wajah? Ya, wajah. Karena masalah wajah bukan hanya masalah bentuknya, tapi yang utama adalah pancaran yang tersemburat dari si pemilik wajah tersebut.
Ketika pagi menyingsing, misalnya, tekadkan dalam diri : "Saya ingin tahu wajah yang paling menenteramkan hati itu seperti apa? Wajah yang paling menggelisahkan itu seperti bagaimana?" karena pastilah hari ini kita akan banyak bertemu dengan wajah orang per orang. Ya, karena setiap orang pastilah punya wajah. Wajah irtri, suami, anak, tetangga, teman sekantor, orang di perjalanan, dan lain sebagainya. Nah, ketika kita berjumpa dengan siapapun hari ini, marilah kita belajar ilmu tentang wajah.
Subhanallaah, pastilah kita akan bertemu dengan beraneka macam bentuk wajah. Dan, tiap wajah ternyata dampaknya berbeda-beda kepada kita. Ada yang menenteramkan, ada yang menyejukkan, ada yang menggelikan, ada yang menggelisahkan, dan ada pula yang menakutkan. Lho, kok menakutkan? Kenapa? Apa yang menakutkan karena bentuk hidungnya? Tentu saja tidak! Sebab ada yang hidungnya mungil tapi menenteramkan. Ada yang sorot matanya tajam menghunjam, tapi menyejukkan. Ada yang kulitnya hitam, tapi penuh wibawa.
Pernah suatu ketika berjumpa dengan seorang ulama dari Afrika di Masjidil Haram, subhanallaah, walaupun kulitnya tidak putih, tidak kuning, tetapi ketika memandang wajahnya... sejuk sekali! Senyumnya begitu tulus meresap ke relung qolbu yang paling dalam. Sungguh bagai disiram air sejuk menyegarkan di pagi hari. Ada pula seorang ulama yang tubuhnya mungil, dan diberi karunia kelumpuhan sejak kecil. Namanya Syekh Ahmad Yassin, pemimpin spiritual gerakan Intifadah, Palestina. Ia tidak punya daya, duduknya saja di atas kursi roda. Hanya kepalanya saja yang bergerak. Tapi, saat menatap wajahnya, terpancar kesejukan yang luar biasa. Padahal, beliau jauh dari ketampanan wajah sebagaimana yang dianggap rupawan dalam versi manusia. Tapi, ternyata dibalik kelumpuhannya itu beliau memendam ketenteraman batin yang begitu dahsyat, tergambar saat kita memandang sejuknya pancaran rona wajahnya.
Nah, saudaraku, kalau hari ini kita berhasil menemukan struktur wajah seseorang yang menenteramkan, maka caru tahulah kenapa dia sampai memiliki wajah yang menenteramkan seperti itu. Tentulah, benar-benar kita akan menaruh hormat. Betapa senyumannya yang tulus; pancaran wajahnya, nampak ingin sekali ia membahagiakan siapapun yang menatapnya. Dan sebaliknya, bagaimana kalau kita menatap wajah lain dengan sifat yang berlawanan; (maaf, bukan bermaksud meremehkan) ada pula yang wajahnya bengis, struktur katanya ketus, sorot matanya kejam, senyumannya sinis, dan sikapnya pun tidak ramah. Begitulah, wajah-wajah dari saudara-saudara kita yang lain, yang belum mendapat ilmu; bengis dan ketus. Dan ini pun perlu kita pelajari.
Ambillah kelebihan dari wajah yang menenteramkan, yang menyejukkan tadi menjadi bagian dari wajah kita, dan buang jauh-jauh raut wajah yang tidak ramah, tidak menenteramkan, dan yang tidak menyejukkan.
Tidak ada salahnya jika kita evalusi diri di depan cermin. Tanyalah; raut seperti apakah yang ada di wajah kita ini? Memang ada diantara hamba-hamba Allah yang bibirnya di desain agak berat ke bawah. Kadang-kadang menyangkanya dia kurang senyum, sinis, atau kurang ramah. Subhanallaah, bentuk seperti ini pun karunia Allah yang patut disyukuri dan bisa jadi ladang amal bagi siapapun yang memilikinya untuk berusaha senyum ramah lebih maksimal lagi.
Sedangkan bagi wajah yang untuk seulas senyum itu sudah ada, maka tinggal meningkatkan lagi kualitas senyum tersebut, yaitu untuk lebih ikhlas lagi. Karena senyum di wajah, bukan hanya persoalan menyangkut ujung bibir saja, tapi yang utama adalah, ingin tidak kita membahagiakan orang lain? Ingin tidak kita membuat di sekitar kita tercahayai? Nabi Muhammad SAW, memberikan perhatian yang luar biasa kepada setiap orang yang bertemu dengan beliau sehingga orang itu merasa puas. Kenapa puas? Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW – bila ada orang yang menyapanya – menganggap orang tersebut adalah orang yang paling utama di hadapan beliau. Sesuai kadar kemampuannya.
Walhasil, ketika Nabi SAW berbincang dengan siapapun, maka orang yang diajak berbincang ini senantiasa menjadi curahan perhatian. Tak heran bila cara memandang, cara bersikap, ternyata menjadi atribut kemuliaan yang beliau contohkan. Dan itu ternyata berpengaruh besar terhadap sikap dan perasaan orang yang diajak bicara.
Adapun kemuramdurjaan, ketidakenakkan, kegelisahan itu muncul ternyata diantara akibta kita belum menganggap orang yang ada dihadapan kita orang yang paling utama. Makanya, terkadang kita melihat seseorang itu hanya separuh mata, berbicara hanya separuh perhatian. Misalnya, ketika ada seseorang yang datang menghampiri, kita sapa orang itu sambil baca koran. Padahal, kalau kita sudah tidak mengutamakan orang lain, maka curahan kata-kata, cara memandang, cara bersikap, itu tidak akan punya daya sentuh. Tidak punya daya pancar yang kuat.
Orang karena itu, marilah kita berlatih diri meneliti wajah, tentu saja bukan maksud untuk meremehkan. Tapi, mengambil tauladan wajah yang baik, menghindari yang tidak baiknya, dan cari kuncinya kenapa sampai seperti itu? Lalu praktekkan dalam perilaku kita sehari-hari. Selain itu belajarlah untuk mengutamakan orang lain!
Mudah-mudahan kita dapat mengutamakan orang lain di hadapan kita, walaupun hanya beberapa menit, walaupun hanya beberapa detik, subhanallaah.***
Beng-beng Persahabatan
Tanggal 27 Maret 2008, hari ini aku sangat senang mendapatkan senyum saudaraku dan senyumku kini merekah kembali. Persaudaraan ini bersemi kembali ukhuwah yang kami bina kini tumbuh lagi. Sungguh sedih persaudaraan ini dalam beberapa hari yang lalu, dirundung umbun kabut yang hebat. Memang betul tumbuhnya ukhuwah diawali dari komunikasi dan akan tetap kokoh karena komunikasi.
Persaudaraan kami dirundung kabut, di awali tidak adanya kamonikasi yang jelas diantara kami yang ada adalah kesalahpahaman. Ternyata senyum untuk saudara kita adalah suatu pahala yang besar, kenapa tidak???hati kita dirundung sejuta masalah tapi kita ikhlas untuk selalu memberikan senyum kita kepada saudara kita. Senyum adalah senjata persaudaraan itu tetap langgeng. Mungkin terkadang kita lupa akan senyum itu, sehingga muka masam menjadi luka bagi saudara kita yang lain. Saling memahami dalam persaudaraan juga termasuk reseb cinta dalam persaudaraan. Sejauh manakah kita dalam meracik cinta itu dalam memahami saudara kita.
Mungkin senyum, komunikasi dan saling memahami diantara kami dalam beberapa waktu yang lalu terlupakan. Kami lupa menyecek peralatan system persauradaan kami, sehingga perjalanan ukhuwah kami terhambat ditengah jalan. Diam dan saling cuek yang ada, sedih memang mobil yang kami naiki berhenti.
Kini mobil itu berjalan kembali, kunci mobil itu sms dari ukhtiku datang, sebagai prasarana minta maafnya, isi smsnya mau tau??” Aslm. Duma saudaraku t’sayang…nt msh t’singgung sm aq dum?, aq minta maaf ya dum, bkn mo nyakiti nt. Mungkin krn aq lg sensi aja dihimpit mslh belakangan ini, jng marah ya dum…”. Aku sungguh kaget datang smsnya. Akupun merasa b’salah karena m’diamkannya, ku balas smsnya “Bismillah, ukhtiku sayang..insyAllah ana tidak marah, duma hnya ingin menghukum detik, seberat apapun mslh qt b’usahalah untuk ttp tsenyum dan komunikasikn klw g’ bs kmren. Duma jg mnt maaf ya ukhti sayang. Mari qt blomba dlm b’amal. Dima kini detik?”. Sungguh lega rasanya hati ini membalas sms dr saudaraku. Semoga ukhuwah yang kita bina tetap tjaga, adapun pertengkaran2 jadikan itu pelangi ukhuwah kita. Jam 9.00 saudaraku datang dan ia langsung masuk kekamarku, kini….kami m’mulainya dengan senyum dan sebuah coklat beng-beng darinya untuk diriku. Makasih ukhti sayang…..Detik Rena Khairani Natiur Sihombing.
seindah-indah ikatan adalah ikatan yang dilandasi dengan tali iman dan islam yang mampu membelakangi ikatan lain, hingga manusia-manusia yang mempunyai ikatan itu adalah manusia-manusia yang ikhlas karena Allah yang mencintai saudaranya karena Allah, hingga Allah dan para malaikat, syuhada, anbiya, dan orang-orang yang beriman mencintai mereka
Syarat – syarat kedamaian hati
Kebahagiaan yang hakiki adalah seperti yang dilukiskan oleh Sayyid Quthb dalam tafsirnya:
“Hidup di bawah naungan Al-Qur’an adalah nikmat . kenikmatan yang tidak dimenegrti, kecuali oleh orang-orang yang merasakannya sendiri.”
Saudaraku yang dicintai Allah…
Waktu terus berjalan, berlalu tanpa henti, jam demi jam, menit demi menit, detik demi detik, seakan berlari cepat untuk mengejar sesuatu yang sudah dipastikan kedatangannya. Artinya, berkurang sudah usia kita. Apakah pertambahandan percepatan waktu itu menambah keimanan kita dan mendekatkan diri kita pada nikmat syyurga atau….justru kita terpuruk dalam neraka. Naudzubillah
Saudaraku, semoga Allah memberkati sisa usia kita
Jika pakaian zhahir harus senantiasa dibersihkan, dijaga dan dirawat, begitu juga semestinya pakaian batin. Ia pun harus selalu dibersihkan dari segala kotoran di hati, dijaga dan dirawat kebersihannya agar pakaian hati itu selalu nampak baik. Apabila air dapat membersihkan pakaian zhahir dari kotoran dan najis-najisnya, maka wara’ adalah cara palaing efektif dalam membatu kita membersihkan, menjaga dan merawat pakaian batin. Muslim bis yasa berkata: “ Tak ada kenikamatan yang melebihi kenikmatan sendiri menghadap Allah dalam sepi (berkhalwat).”
Saudaraku, semoga Allah selalu mengingatkan kita…
Kita sering mendengar bahwa sesuatu yang tersimpan di dalam hati adalah karena berawal dari pandangan mata. Terpuruknya keimanan kita, merosotnya keiamanan kita juga berawala dari pandangan mata yang diharamkan oleh Allah swt. Selanjutnya…hal itu akan mencemari hati kita. Hati yang selalu berubah-ubah karena seringkali menghianati Allah dengan memandang sesuatu yang diharamkan olehNya. Saudaraku… Allah selalu menggati sebuah amal taat yang dilakukan hambaNya, dengan sesuatu yang menyenangkannya. Allah, menjanjikan siapa diantara hambaNya yang menahan pandangan dari yang haram, maka ia akan merasakan kesejukkan dalam hatinya. “ Pandangan adalah salah satu anak panah beracun diantaraanak panah iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka ia telah diberi Allah keimanan yang akan Allah berikan rasa lezat di dalam hatinya.”(HR. Hakim)
Saudaraku..seperjuangan!!
Adakalanya seseorang menjaga diri dari sesuatu bukan karena takut kepada Allah atau waspada tetapi karena hendak menunjukkan kebersihan diri, prestise atau kemuliaan dan kehormatan diri. Mari kita kita sadari bersama, jika Allah swt menyerukan untuk bersikap wara’ maka Dia akan meletakkan di dalam jiwa sang hamba semua cirri-ciri keimanan yang melahirkan perasaan tidak aman dan tentram kepada sesuatu yang akan menggelincirkannya dari jalan Allah dan mengenyahkan rasa kelezatan ketika berkhianat kepadaNya. Apabila seorang hamba menyambut seruan itu, maka Allah akan selalu membimbingnya dalam perjalanan menuju keridhaan Allah. Sebab, hanya sang Illahi Rabbi yang akan memberikan kekuatan untuk mengalahkankeinginan-keinginan hati yang selalu menggelitik ke arah dunia yang fana.
Hasal Al Banna mendefinisikan diri kita dengan “Antum ruhul jadiid fii jasadil ummah”. Bahwa umat ini seperti raga. Hidup dan matinya umat tergantung kepada keberadaan ruh. Kita sebagai orang yang berjalan diatas jalan dakwah ini, yang telah memilih jalan ini sebagai pilihan hidup adalah ruh dalam tubuh umat saat ini. Bila ruhaktivis lemah, maka lemah pula umat ini.
Ya Allah…bersihkanlah selalu hati ini menjadi hati yang selalu ingat kepadaMu, yang selalu mengharap cinta dan keridhaaanMu. Semoga kita selalu istiqomah. Amiin
Sabtu, 22 Maret 2008
Mengingatkan ku padanya
Mengingatkan ku padanya
Hari ini aku dengan beberapa kawan pergi memenuhi undangan baralek dipariaman. Yang baralek teman kami seangkatan di kampus. Waktu yang ditempuh dari
Dengan sedikit petunjuk ditangan akhirnya kami sampai juga ditempat baralek, masih sepi marapulainya masih dimesjid, akhirnya kami kemesjid. Subhanallah acaranya disana,kenapa?karena disana jadi ajang cari jodoh lho(ups salah deng!!) maksudnya ajang silaturahmi. Dimana kami udah lama gak bersua, disana Allah pertemukan kami lagi disana, itupun tidak satu atau dua orang lho.
Setelah shalat jum’at kami memutuskan untuk pulang(padahal kami ingin berfoto lho!!), tp lama sekali nunggunya. Kami pulang rencana ingin naik bus ke
Setelah satu jam berlalu dengan berbagai aksi kami lakukan di pantai, akhirnya kami kembali ke kereta takut gak dapat tempat duduk. Tempat duduk kami strategis lho…..kami bias langsung liat pemandangan baik dari jendela maupun dari pintu. Pokokek woenak tenang deh!!baralek plus wisata boo.
Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam akhirnya kami mau sampai. Tapi ada pemandangan yang amat selalu menginatkan ku pada seseorang.
Ku selalu mengingatnya bila pemandangan seperti ini selalu ada didepan ku, mengingatkanku sosok wanita yang sudah lama aku tidak melihatnya, mungkin sosok wanita itu, aku tidak bias mengenal wajahnya. Peristiwa itu udah lama berlalu udah 25 tahun yang lalu. Ya….sosok seorang ibu….yang selalu mengingatkan akan kehangatan belaian kasih sayangnya, nasehat yang berguna, do’a yang jadi harapan. Begitu rindunya kita akan sosok wanita ini, ya….seorang ibu. Anak mana yang tidak rindu
Beliau udah lama meninggalkan kami, sejak umurku 40 hari. Allah begitu mencintainya, sehingga Ia mengambilny dari kami……….pemandangan itu yang selalu mengingatkan ku padanya. Akhirnya hnya air mata yang keluar, begitu sakit dan kerinduan yang begitu mendalam. Sering kali aku berusaha hilangkan rasa ini tp tdk bisa!!!!dan aku hnya selalu bisa menangis dan menangis....benci dan kesal rasanya bila hnya itu yang bisa aku lakukan. mama…apa engkau merindukan ku, mama …apa engkau mencemaskanku…… mama…..apa engkau tidak kasihan kepadaku. Lihat lah anakmu…..Ya..Allah maafkan hambaMU ini, tp aku tidak bisa menipukan diri sendiri, begitu rindunya aku
Selasa, 18 Maret 2008
Saya ini sedang futur
Saya ini sedang futur…….
Terbukti dengan ogah-ogahan saya datang kepengajian tiap pekan dengan alasan klasik kuliahlah, lelahlah, kerjalah, sibuklah, inilah, itulah..
Saya ini sedang futur…….lihat penampilan saya yang banyak berubah. Tak ada lagi pandai menjaga pandangan, sering cari sasaran
Jarang baca buku tentang Islam, lagi demam baca Koran. Dulu, tilawah tak pernah ketinggalan. Sekarang, satu halaman sudah lumayan. Tilawah sudah tidak lagi berkesan, nonton “bioskop Trans Tv” ketagihan
Walau takut akan adzab tak pernah sekalipun terisak malah sering terbahak
Mulai malas shalat malam, jarang bertafakur. Ba’da shubuh, kanan-kiri salam lantas kembali mendengkur. Apalagi waktu libur sampai menjelang dzuhur
Lihat perut saya semakin buncit karena junkfood dan pangsit. Kalau infak sedikit dan sudah mulai pelit. Apalagi shaum sunah, perut rasanya begah
Sedikit dzikir banyakkan tidur. Belajar ngawur, IP pun hancur, sohib-sohib tidak ada yang negur
Ati beku otak ngelantur. Mikirin orang sedulur-dulur. Diri sendiri tidak pernah ngukur
Senang duduk dikursi goyang. Perut kenyang otak ngelayang. Mulut sibuk ngomongin orang. Aib sendiri tidak kebayang
Udah sok tau senang dipuji. Ngomong sok suci kayak murobbi. Kagak ngaca diri sendiri
Petantang-petenteng merasa gagah. Diri ngaku-ngaku ikhwah, padahal kalo „mau muhasabah diri“ ntu diri nggak beda sampah
Udah kalah dimedan perang. Ane pengen pulang kandang. Ke tempat dulu ane datang
Sibuk ngurusin kerjaan, ogah nanganin binaan
Malas ngurusin dakwah. Rajin bikin orang tua marah. Sedikit sekali muhasabah, sering kali mengghibah
Mengapa saya futur?????
Mengapa tidak ada ikhwah pun yang negur dan menghibur??
Kenapa batas-batas sudah mulai kendur?? Kepura-puraan, basa-basi dan kekakuan makin subur
Kenapa diantara kita sudah tidak ada yang jujur ??
Kenapa ukhuwah kita sudah mulai luntur ???
Kenapa diantara kita hanya pandai bertutur ??
Senin, 17 Maret 2008
Buah Kebeningan Hati
Saudara-saudaraku, sungguh beruntung bagi siapapun yang mampu menata qolbunya menjadi bening, jernih, bersih, dan selamat. Sungguh berbahagia dan mengesankan bagi siapapun sekiranya memiliki qolbu yang tertata, terpelihara, dan terawat dengan sebaik-baiknya. Karena selain senantiasa merasakan kelapangan, ketenangan, ketenteraman, kesejukan, dan indahnya hidup di dunia ini, pancaran kebeningan hati pun akan tersemburat pula dari indahnya setiap aktivitas yang dilakukan.
Betapa tidak, orang yang hatinya tertata dengan baik, wajahnya akan jauh lebih jernih. Bagai embun menggelayut di ujung dedaunan di pagi hari yang cerah lalu terpancari sejuknya sinar mentari pagi; jernih, bersinar, sejuk, dan menyegarkan. Tidak berlebihan jika setiap orang akan merasa nikmat menatap pemilik wajah yang cerah, ceria, penuh sungging senyuman tulus seperti ini.
Begitu pula ketika berkata, kata-katanya akan bersih dari melukai, jauh dari kata-kata yang menyombongkan diri, terlebih lagi ia terpelihara dari kata-kata riya, subhanallah. Setiap butir kata yang keluar dari lisannya yang telah tertata dengan baik ini, akan terasa sarat dengan hikmah, sarat dengan makna, dan sarat akan mamfaat. Tutur katanya bernas dan berharga. Inilah buah dari gelegak keinginan di lubuk hatinya yang paling dalam untuk senantiasa membahagiakan orang lain.
Kesehatan tubuh pun terpancari pula oleh kebeningan hati, buah dari kemampuannya menata qolbu. Detak jantung menjadi terpelihara, tekanan darah terjaga, ketegangan berkurang,dan kondisi diri yang senantiasa diliputi kedamaian. Tak berlebihan jika tubuh pun menjadi lebih sehat, lebih segar, dan lebih fit. Tentu saja tubuh yang sehat dan segar seperti ini akan jauh lebih memungkinkan untuk berbuat banyak kepada umat.
Orang yang bening hati, akal pikirannya pun akan jauh lebih jernih. Baginya tidak ada waktu untuk berpikir jelek sedetik pun jua. Apalagi berpikir untuk menzhalimi orang lain, sama sekali tidak terlintas dibenaknya. Waktu baginya sangat berharga. Mana mungkin sesuatu yang berharga digunakan untuk hal-hal yang tidak berharga? Sungguh suatu kebodohan yang tidak terkira. Karenanya dalam menjalani setiap detik yang dilaluinya ia pusatkan segala kemampuannya untuk menyelesaikan setiap tugas hidupnya. Tak berlebihan jika orang yang berbening hati seperti ini akan lebih mudah memahami setiap permasalahan, lebih mudah menyerap aneka ilmu pengetahuan, dan lebih cerdas dalam melakukan beragam kreativitas pemikiran. Subhanallah, bening hati ternyata telah membuahkan aneka solusi optimal dari kemampuan akal pikirannya.
Walhasil, orang yang telah tertata hatinya adalah orang yang telah berhasil merintis tapak demi tapak jalan ke arah kebaikan tidak mengherankan ketika ia menjalin hubungan dengan sesama manusia pun menjadi sesuatu yang teramat mengesankan. Hatinya yang bersih membuat terpancar darinya akhlak yang indah mempesona, rendah hati, dan penuh dengan kesantunan. Siapapun yang berjumpa akan merasa kesan yang mendalam, siapapun yang bertemu akan memperoleh aneka mamfaat kebaikan, bahkan ketika berpisah sekalipun, orang seperti ini menjadi buah kenangan yang tak mudah dilupakan.
Dan, Subhanallah, lebih dari semua itu, kebeningan hatipun ternyata dapat membuat hubungan dengan Allah menjadi luar biasa mamfaatnya. Dengan berbekal keyakinan yang mendalam, mengingat dan menyebut-Nya setiap saat, meyakini dan mengamalkan ayat-ayat-Nya, membuat hatinya menjadi tenang dan tenteram. Konsekuensinya, dia pun menjadi lebih akrab dengan Allah, ibadahnya lebih terasa nikmat dan lezat. Begitu pula do’a-do’anya menjadi luar biasa mustajabnya. Mustajabnya do’a tentu akan menjadi solusi bagi persoalan-persoalan hidup yang dihadapinya. Dan yang paling luar biasa adalah karunia perjumpaan dengan Allah Azza wa Jalla di akhirat kelak, Allahu Akbar.
Pendek kata orang yang bersih hati itu, luar biasa nikmatnya, luar biasa bahagianya, dan luar biasa mulianya. Tidak hanya di dunia ini, tapi juga di akhirat kelak. Tidak rindukah kita memiliki hati yang bersih?
Silahkan bandingkan dengan orang yang berperilaku sebaliknya; berhati busuk, semrawut, dan kusut masai. Wajahnya bermuram durja, kusam, dan senantiasa tampak resah dan gelisah. Kata-katanya bengis, kasar, dan ketus. Hatinya pun senantiasa dikotori buruk sangka, dendam kesumat, licik, tak mau kompromi, mudah tersinggung, tidak senang melihat orang lain bahagia, kikir, dan lain-lain penyakit hati yang terus menerus menumpuk, hingga sulit untuk dihilangkan. Tak berlebihan bila perilakunya pun menjadi hina dan nista, jauh dari perilaku terhormat, lebih dari itu, badannya pun menjadi mudah terserang penyakit. Penyakit buah dari kebusukan hati, buah dari ketegangan jiwa, dan buah dari letihnya pikiran diterpa aneka rona masalah kehidupan. Selain itu, akal pikirannya pun menjadi sempit dan bahkan lebih banyak berpikir tentang kezhaliman.
Oleh karenanya, bagi orang yang busuk hati sama sekali tidak ada waktu untuk bertambah ilmu. Segenap waktunya habis hanya digunakan untuk memuntahkan ketidaksukaannya kepada orang lain. Tidak mengherankan bila hubungan dengan Allah SWT pun menjadi hancur berantakan, ibadah tidak lagi menjadi nikmat dan bahkan menjadi rusak dan kering. Lebih rugi lagi, ia menjadi jauh dari rahmat Allah. Akibatnya pun jelas, do’a menjadi tidak ijabah (terkabul), dan aneka masalah pun segera datang menghampiri, naudzubillaah (kita berlindung kepada Allah).
Ternyata hanya kerugian dan kerugian saja yang didapati orang berhati busuk. Betapa malangnya. Pantaslah Allah SWT dalam hal ini telah mengingatkan kita dalam sebuah Firman-Nya : "Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (Q.S. Asy-Syam [91] : 9 – 10).
Ingatlah saudaraku, hidup hanya satu kali dan siapa tahu tidak lama lagi kita akan mati. Marilah kita bersama-sama bergabung dalam barisan orang-orang yang terus memperbaiki diri, dan mudah-mudahan kita menjadi contoh awal bagaimana menjadikan hidup indah dan prestatif dengan bening hati, Insya Allah.
Senin, 10 Maret 2008
SEDEKAH
SEDEKAH
Orang itu berkata, 'Ya Allah, segala puji kepunyaan Engkau yang telah menetapkan sedekahku bagi pelacur. Sungguh saya akan bersedekah lagi pada malam ini.' Kemudian dia meletakkan di tangan orang kaya.
Kemudian, dia pergi dan menyimpan sedekah ditangan pencuri. Maka dia berkata, 'Ya Allah, kepunyaan Engkaulah segala puji yang telah menetapkanku sedekah bagi pezina, orang kaya dan pencuri.'
Kemudian orang itu didatangi oleh seseorang seraya berkata kepadanya, 'Sedekahmu sudah diterima. Adapun sedekah yang sampai ke tangan pelacur, mudah-mudahan saja dia berhenti dari melacur; yang sampai orang kaya, mudah-mudahan saja dia mengambil pelajaran dan mau menginfakkan sebagian harta yang telah diberikan Allah kepadanya; dan yang sampai ke pencuri, mudah-mudahan saja menghentikan perbuatan mencurinya."
Rabu, 05 Maret 2008
Renungan dari sebuah Undangan Baralek
Renungan dari sebuah Undangan Baralek
Waktu itu gw dapat undangan dari seorang kawan ya….kami cinlok (maksud lo…!!) don’t worry dia perempuan ups lo semua jangan nyangka gw gay lho!!!kami berkenalan dalam satu organisasi ektra kampus, dia ngasih gw undangan baralek alias walimahan alias pernikahan.
Di dalam tuh undangan ada sebuah renungan untuk kita-kita kaum muda alias generasi pengganti ortu” yang ada di pemerintahan…(maklum!! calon anggota Dewan hehe).Lo pade pengen tau isinye…..ya gw harap lo pade kalau baca jangan ape melamun plus nangis darah plus korban
Bukan putus asa kalau kita melihat
Permasalahan umat ini sedemikian besar
Bukan putus asa kalau kita berat merubah
kultur budaya kita
Bukan putus asa kalau Ayah dan Ibu
Sederhana dengan keIslamannya
Bukan putus asa kalau teman kita masih jauh dari Islam
Bukan putus asa kalau Islam belum seperti
Apa yang kita inginkan
Kita putus asa kalau berhenti berjuang
Kita putus asa kalau tidak memiliki harapan
Kita putus asa kalau tidak memiliki masa depan
Kita harus penya cita-cita
Kita bias membangun sendiri generasi kita
Menyiapkan manusia takut pada Allah
Membawa Islam menjadi kultur kita
Memiliki teman-teman sesame pejuang Allah
Mewujudkan segala keinginan kita
Dan kita memulainya dengan
Satu langkah besar
Menikah….!!!!
Maka yang sudah mampu
BERSEGERALAH….!!!
Yang belum
BERSIAP SIAGALAH….!!!
Syarat – syarat kedamaian hati
Syarat – syarat kedamaian hati
Kebahagiaan yang hakiki adalah seperti yang dilukiskan oleh Sayyid Quthb dalam tafsirnya:
“Hidup di bawah naungan Al-Qur’an adalah nikmat . kenikmatan yang tidak dimenegrti, kecuali oleh orang-orang yang merasakannya sendiri.”
Saudaraku yang dicintai Allah…
Waktu terus berjalan, berlalu tanpa henti, jam demi jam, menit demi menit, detik demi detik, seakan berlari cepat untuk mengejar sesuatu yang sudah dipastikan kedatangannya. Artinya, berkurang sudah usia kita. Apakah pertambahandan percepatan waktu itu menambah keimanan kita dan mendekatkan diri kita pada nikmat syyurga atau….justru kita terpuruk dalam neraka. Naudzubillah
Saudaraku, semoga Allah memberkati sisa usia kita
Jika pakaian zhahir harus senantiasa dibersihkan, dijaga dan dirawat, begitu juga semestinya pakaian batin. Ia pun harus selalu dibersihkan dari segala kotoran di hati, dijaga dan dirawat kebersihannya agar pakaian hati itu selalu nampak baik. Apabila air dapat membersihkan pakaian zhahir dari kotoran dan najis-najisnya, maka wara’ adalah cara palaing efektif dalam membatu kita membersihkan, menjaga dan merawat pakaian batin. Muslim bis yasa berkata: “ Tak ada kenikamatan yang melebihi kenikmatan sendiri menghadap Allah dalam sepi (berkhalwat).”
Saudaraku, semoga Allah selalu mengingatkan kita…
Kita sering mendengar bahwa sesuatu yang tersimpan di dalam hati adalah karena berawal dari pandangan mata. Terpuruknya keimanan kita, merosotnya keiamanan kita juga berawala dari pandangan mata yang diharamkan oleh Allah swt. Selanjutnya…hal itu akan mencemari hati kita. Hati yang selalu berubah-ubah karena seringkali menghianati Allah dengan memandang sesuatu yang diharamkan olehNya. Saudaraku… Allah selalu menggati sebuah amal taat yang dilakukan hambaNya, dengan sesuatu yang menyenangkannya. Allah, menjanjikan siapa diantara hambaNya yang menahan pandangan dari yang haram, maka ia akan merasakan kesejukkan dalam hatinya. “ Pandangan adalah salah satu anak panah beracun diantaraanak panah iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka ia telah diberi Allah keimanan yang akan Allah berikan rasa lezat di dalam hatinya.”(HR. Hakim)
Saudaraku..seperjuangan!!
Adakalanya seseorang menjaga diri dari sesuatu bukan karena takut kepada Allah atau waspada tetapi karena hendak menunjukkan kebersihan diri, prestise atau kemuliaan dan kehormatan diri. Mari kita kita sadari bersama, jika Allah swt menyerukan untuk bersikap wara’ maka Dia akan meletakkan di dalam jiwa sang hamba semua cirri-ciri keimanan yang melahirkan perasaan tidak aman dan tentram kepada sesuatu yang akan menggelincirkannya dari jalan Allah dan mengenyahkan rasa kelezatan ketika berkhianat kepadaNya. Apabila seorang hamba menyambut seruan itu, maka Allah akan selalu membimbingnya dalam perjalanan menuju keridhaan Allah. Sebab, hanya sang Illahi Rabbi yang akan memberikan kekuatan untuk mengalahkankeinginan-keinginan hati yang selalu menggelitik ke arah dunia yang fana.
Hasal Al Banna mendefinisikan diri kita dengan “Antum ruhul jadiid fii jasadil ummah”. Bahwa umat ini seperti raga. Hidup dan matinya umat tergantung kepada keberadaan ruh. Kita sebagai orang yang berjalan diatas jalan dakwah ini, yang telah memilih jalan ini sebagai pilihan hidup adalah ruh dalam tubuh umat saat ini. Bila ruhaktivis lemah, maka lemah pula umat ini.
Ya Allah…bersihkanlah selalu hati ini menjadi hati yang selalu ingat kepadaMu, yang selalu mengharap cinta dan keridhaaanMu. Semoga kita selalu istiqomah. Amiin
Ngintip karakter cowok dari JERAWATNYA…
Ngintip karakter cowok dari JERAWATNYA…
Ini berawal dari pengalaman pribadi gw dalam masalah yang terberat dalam hidup gw, ampe gw kepikir gmn klw gw akhiri masalah ini dengan pembantai abis, masalah gw Cuma atu yaitu berurusan ama jerawat, sial tuh masalah atu selalu mengganggu keindahan gw and makhluk Allah. Makanya gw bagi” ke lo pade dari hasil pengalaman gw yang begitu lama dalam melakukan penelitian ini dengan analisa yang tajam dan berbagai literature ilmiah, akhirnya gw dapat hasilnya bahwa kita dapat meliat karakter dari jerawatnya, nah lho…lo baca aje deh di bawah ini:
Ber-komedo
Kayak komedo yang betah ngendon di bawah permukaan kulit, cowok ber-komedo biasanya betah banget ngendon. Penyendiri dan gak banyak ngomong. Teman”nyasih emang gak banyak, tp kalo dia udah deket sama someone dia dijamin bakal ngebuka hatinya dan pling penting..ting…s e t i a booo!!
Jerawat kecil2 didahi
Cwok trendy nih! Soal penampilan penting banget buat doi. Perhatiin deh dandanan rambutnya. Selalu up to date
Jerawat satu-satu
Easy going. Cwok begini ngadepin maslah apa aja jurusnya Cuma satu, santai abis bo!!!. Kalu kamu-kamu kaum hawa ngambek dia nggak mau repot, cukup beli mawar atau coklat, trus dikirim deh ke kamu. Maksud biar ati-ati kamu luluh lantak. Sama kayak ngatasin jerawatnya, cukup cuci muka pake sabuan anti jearawat, makanya kadang” jerawatnya masih nongol.
Jerawat dimana-mana
Sport freak!!ya basket, ya fitness…yang jelas doi nggak bias idup tanpa olahraga. Sayangnya, abis itu bawaannya males cuci muka. Makanya jearawatan. Positifnya?! Selain body yang atletis, doi cenderung sportif. Kalo emang ngerasa bikin slah ke kamu, pasti!! Langsung ngaku dan minta maaf. Bukannya malah nyalahin kamu….
Nah, kalo udah tau tipe cwok yang kira-kira pas sama kpribadian kamu, tunggu apa lagi, peratiin deh cwok”mu, ini juga berlaku untuk kaum hawa lho…
Pesan moral: apa yang lo dengar + lo baca belum tentu benar, jadi cek ricek balik sesuatu isu besar (apa coba g’ nyambung kan.heran!!!) *sambil geleng pala*
Selasa, 04 Maret 2008
Bukti Kalo Menyontek
Bukti Kalo Menyontek
KapanLagi.com - Pada suatu hari orang tua si Tono dipanggil menghadap Kepala Sekolah karena si Tono sering kali menyontek kertas ujian milik si Rahmat pada saat ujian.
Orang Tua Tono : Apa buktinya kalau anak saya nyontek?
Kepala Sekolah : Salah satu buktinya yach ini, pada waktu ujian sejarah. Pertanyaan No. 1 "Siapa pengarang buku Habis GelapTerbitlah Terang?"
Si Rahmat jawab "R.A. Kartini", si Tono juga jawab "R.A. Kartini".
Orang tua Tono : Lha, jawaban
Kepala Sekolah : Ya, bisa saja sama. Tapi coba dong Bapak lihat pertanyaan ke-2 "Di mana R.A. Kartini dilahirkan?" si Rahmat jawab "di Jepara", si Tono juga jawab "di Jepara".
Orang Tua Tono : Ah, itu sih kebetulan. Bapak tidak cukup bukti untuk menyatakan anak saya nyontek. Bisa saja malah si Rahmat yang nyontek pekerjaan anak saya.
Kepala Sekolah : Bapak betul, bisa saja itu kebetulan, tapi coba dong Bapak lihat pertanyaan ke-3 "Tahun berapa terjadi Perang Diponegoro?", si Rahmat jawab "GUE NGGAK TAHU", si Tono jawab "APALAGI GUE!"
Sifat Manusia Berdasarkan Dari Kentutnya
Sifat Manusia Berdasarkan Dari Kentutnya
KapanLagi.com - Berikut sifat-sifat manusia berdasarkan dari kentutnya:
* Orang yg Jujur = orang yg mau ngaku kalo sudah kentut
* Orang yg Ga Jujur = kalo sudah kentut suka ngambinghitamin orang laen
* Orang yg Bego = orang yg suka nahan kentut berjam2 lamanya
* Orang yg Berwawasan = orang yg ngerti kapan & dimana harusnya kentut
* Orang yg Misterius = orang yg pas kentut tapi orang laen ga tau
* Orang yg Gugupan = orang yg suka nahan kentut pas lagi kentut
* Orang yg PD = orang yg yakin kalo kentutnya wangi (ga bau)
* Orang yg Sadis = orang yg sambil kentut ditutup sama tangannya lalu dia ngebekepin tangannya ke hidung orang laen
* Orang yg Pemalu = orang yg kentutnya ga bunyi tapi suka merasa malu sendiri akan perbuatannya
* Orang yg penuh Strategi = orang yg suka kentut tapi sambil tertawa terbahak2 buat nutupin suara kentutnya
* Orang yg Bodoh = orang yg sudah kentut lalu narik napas panjang buat ngegantiin udara yg keluar sewaktu kentut
* Orang yg Pelit = orang yg kalo kentut suka dikeluarin sedikit demi sedikit sampe2 bunyinya cuman tit...tit....tit...
* Orang yg Sombong = orang yg suka membaui kentutnya sendiri
* Orang yg Ramah = orang yg suka membaui kentut orang laen
* Orang yg Kuper = orang yg kentut sambil bersembunyi
* Orang yg Sakti = orang yg kentut sambil pake tenaga dalam
* Orang yg Pinter = orang yg bisa membedakan kentut2 orang laen
* Orang yg Sial = orang yg pas kentut keluar sama isi2nya .....
ZERO TO HERO YOUR SELF
ZERO TO HERO YOUR SELF
Kepribadian kita adalah wadah, sedangkan model manusia adalah sebagai sesuatu yang akan mengisis wadah itu dan cara kita yang akan melakukannya itulah yang disebut proses dengan pengadaptasian.
Ada tiga tingkatan konsep diri adalah
- Aku Diri, Aku seperti yang aku pahami
Ada pahaman yang terbentuk secara tidak sadar, tetapi setiap kita mengetahui
2. Aku Sosial, Aku seperti yang dipahami orang lain yang ada disekitar aku
Cara orang memahami kita yang mempengaruhi diri sendiri.
- Aku ideal, aku yang aku inginkan
Nah, kumulasi dari ke-3 itulah yang membentuk cara kita memahami diri dengan mengetahui konsep diri yang jelas kita akan mengetahui secara terfokus apa yang dapat kita kontribusikan. Dengan konsep diri kita akan mengetahui sejauh mana kita mempunyai arah/tidak. Boleh jadi ketika mengenal diri kita yang perlu kita miliki kemudian adalah dorongan kedepan yang selalu ada, cita-cita dan perencanaan yang seimbang untuk menuju bersama.
PENTINGNYA PERENCANAAN PENGEMBANGAN DIRI
“ Visi membuat kita bergairah dengan pemahaman akan sumbangan khas yang dapat kita buat”(Stehen R.Covey)
Mengapa kita perlu merencanakan pengembangan diri?
Dengan merencanakan diri berarti kita merencanakan masa depan dan manager perencanaan ini adalah kita sendiri, sebagaimana manager yang sukses adalah yang mampu mempersembahkan hasil terbaik bagi usaha dan pekerjaan demi masa depan pribadi melalui kerja keras dan kesungguhan lalu menyusun rencana dan strategi jangka pendek serta jangka panjang.
Menentukan target capaian tertiggi itu perlu untuk mengukur keunggulan dan kelemahan pribadi kemudian direalisasikan dengan berbagai rangkaian kegiatan pribadi tapi jangan lupa ukur juga kemampuan melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan itu.
Hubungan antara pekerjaan aksi kemanusiaan harus jelas bagi setiap pribadi. Semua ini dapat menjadi motivasi yang kuat untuk meningkatkan efektifitas diri kita sendiri, mengeksplorasi dan mengerahkan seluruh kemampuan serta potensinya guna meraih hasil terbaik dalam pencapaian target dan hubungan social dengan masyarakat.
Pernahkah kita bertanya kepada diri sendiri, mengapa saya belum berhasil meraih sukses 100% dalam mengeksplorasi diri maupun dalam pekerjaan? Dan mengapa orang lain mampu meraihnya? Jalan menuju sukses penuh onak dan oral melintang. Ketika realisasi dan keunggulan itu adalah sebuah mimpi maka hendaklah kita pribadi mempunyai kemampuan untuk meraihnya. Jangan lupa bahwa meraih mimpi diawali diawali dengan rasa cinta terhadap kegiatan yang akan kita lakukan dan kemampuan menaklukan rasa takut yang menyertai diri kita pribadi. Hiduplah dengan mimpi-mimpi kita, karena itulah yang membedakan diri kita dengan orang lain yang tidak memilikinya.
Beberapa manfaat melakukan perencanaan dalam pengembangan pribadi yaitu:
- Memiliki standar evaluasi perjalanan hidup
- Memiliki focus dan keterarahan
- Dapat menerapkan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas dan optimalisasi
Ciri orang pintar adalah Ia berniat jadi orang pintar?
Kita telah mengetahui konsep diri melalui mekanisme perenungan untuk melakukan perencanaan. Kita perlu latihan bermimpi dan menbuat misi dalam kehidupan ini. Perencanaan selalu elalui lanhkah 1 yaitu menyusun isi dan misi.
Visi tentang diri pribadi itulah yang dimaksud dengan konsep diri, kita juga menyusun misi. Apa misi saya sebenarnya? Ingin jadi apa saya?Apa yang saya inginkan dalam hidup ini? Saya 16 tahun kedepan ingin jadi seperti apa?, kesadaran tentang misi harus ada. Untuk memutuskan misi masih diperlukan mekanisme perenungan ditambah mekanisme imajinasi.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
“Raih kesuksesan dengan menggunakan semua otak, baik otak sendiri maupun meminjam otak orang lain.” (BS. Wibowo)
Pertanyaan yang sering muncul ketika membuat misi pribadi adalah “Apakah kita mampu mencapainya?”. Pada umumnya hambatan untuk menjadi besar atau untuk optimal dalam hidup iaalah tidak cukup meyakini kemampuan diri dengan baik. Karena itu kita perlu mengetahui lebih dalam lagi tentang kemampuan kita dan apa yang harus kita lakukan untuk mengembangkannya. Sesungguhnya rahasia menjadi besar selalu berputar pada nilai-nilai dasar, yaitu
a. Kemampuan berpikir yang luar biasa
b. Mentalitas yang luar biasa
c. Karakter yang seimbang
d. Kondisi fisik yang mendukung
Jika kita tetap ingin mengembangkan diri, maka empat aspek di atas harus dikembangkan.
11 kebiasaan produktif yang dianjurkan untuk menjadi seorang HERO untuk dirinya sendiri, yaitu
1. Sediakan lebih banyak waktu untuk membaca dan sediakanlah waktu 15 menit
untuk memikirkan dan mengendapkan bacaan kita
- Khususkan waktu tertentu untuk menyendiri dan merenung 20 menit sehari
- Pertahankan stamina spiritual kita melalui ibadah yang rutin
- Jagalah kondisi fisik kita
- Tingkatkan kepekaan emosional kita melalui alam dan seni
- Buatlah rencana perjalanan wisata
- Luaskan wilayah pergaulan kita
- Tingkatkan control terhadap pikiran-pikiran yang memenuhi benak kita
- Biasakan mencatat gagasan secara teratur
- Biasakan lebih banyak diam dan mendengar daripada bicara
- Kontrol emosional agar tetap tenang, tidak mudah terpengaruh sanjungan dan kritikan
SUMBER-SUMBER INSPIRASI
H.M. Anis Matta, Lc. Model Manusia Muslim. Syaamil. Bandung. 2002
Prof. Dr. Taufik Yusuh Al-Wa’iy. Kekuatan Sang Murobbi. Al I’tishom.