Sabtu, 22 Maret 2008

Mengingatkan ku padanya

Mengingatkan ku padanya

Hari ini aku dengan beberapa kawan pergi memenuhi undangan baralek dipariaman. Yang baralek teman kami seangkatan di kampus. Waktu yang ditempuh dari padang ke pariaman selama 2,5 jam.Modal nekat dan uang kami langkahkan kami dlm memenuhi undangan, masalahnya diantara kami blum ada yang kesana, ya..sebenarnya udah dikasih petunjuk sih naik apa aja dan turun dimana.

Dengan sedikit petunjuk ditangan akhirnya kami sampai juga ditempat baralek, masih sepi marapulainya masih dimesjid, akhirnya kami kemesjid. Subhanallah acaranya disana,kenapa?karena disana jadi ajang cari jodoh lho(ups salah deng!!) maksudnya ajang silaturahmi. Dimana kami udah lama gak bersua, disana Allah pertemukan kami lagi disana, itupun tidak satu atau dua orang lho.

Setelah shalat jum’at kami memutuskan untuk pulang(padahal kami ingin berfoto lho!!), tp lama sekali nunggunya. Kami pulang rencana ingin naik bus ke padang, tp dipikir-pikir dan kami memutuskan kami naik KERETA API, asik gak tuh!!!(gak norak kan!!). Stasiunnya berada dekat pantai. Kami beli tiket, sambil menunggu kereta berangkat 1 jam lagi, akhirnya kami berwisata deh (wuih asik lho liat pantainya!!).

Setelah satu jam berlalu dengan berbagai aksi kami lakukan di pantai, akhirnya kami kembali ke kereta takut gak dapat tempat duduk. Tempat duduk kami strategis lho…..kami bias langsung liat pemandangan baik dari jendela maupun dari pintu. Pokokek woenak tenang deh!!baralek plus wisata boo.

Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam akhirnya kami mau sampai. Tapi ada pemandangan yang amat selalu menginatkan ku pada seseorang. Ada seorang ibu dengan berbagai borongannya dan anaknya yang masih kecik ya..sekitar umur 2 tahun lah. Ku pandangin mereka terus tanpa mengalihkan ke yang lain.

Ku selalu mengingatnya bila pemandangan seperti ini selalu ada didepan ku, mengingatkanku sosok wanita yang sudah lama aku tidak melihatnya, mungkin sosok wanita itu, aku tidak bias mengenal wajahnya. Peristiwa itu udah lama berlalu udah 25 tahun yang lalu. Ya….sosok seorang ibu….yang selalu mengingatkan akan kehangatan belaian kasih sayangnya, nasehat yang berguna, do’a yang jadi harapan. Begitu rindunya kita akan sosok wanita ini, ya….seorang ibu. Anak mana yang tidak rindu kan hal itu semua. Tapi aku tidak dapatkan itu semua dari sosok ibu.

Beliau udah lama meninggalkan kami, sejak umurku 40 hari. Allah begitu mencintainya, sehingga Ia mengambilny dari kami……….pemandangan itu yang selalu mengingatkan ku padanya. Akhirnya hnya air mata yang keluar, begitu sakit dan kerinduan yang begitu mendalam. Sering kali aku berusaha hilangkan rasa ini tp tdk bisa!!!!dan aku hnya selalu bisa menangis dan menangis....benci dan kesal rasanya bila hnya itu yang bisa aku lakukan. mama…apa engkau merindukan ku, mama …apa engkau mencemaskanku…… mama…..apa engkau tidak kasihan kepadaku. Lihat lah anakmu…..Ya..Allah maafkan hambaMU ini, tp aku tidak bisa menipukan diri sendiri, begitu rindunya aku kan sosok ibu. Ya…Allah hnya do’a yang aku bisa ku kirimkan sebagai tanda sayangku padanya, semoga Engkau pertemukan kami di akhirat nanti. Amiiin

2 komentar:

Khairul Anwar Hasibuan, SH.,MH mengatakan...

Subhanallah, mudah-mudahan Allah menempatkannya disisi-Nya

Dumasari Daulay,S.TP mengatakan...

Amieeeeen ya Allahuma amieeeen. makasih ya b'Q tas doanya.